Jepara, NU Online
Matapena (komunitas sastra pesantren) Yogyakarta bekerjasama dengan Madrasah Aliyah (MA) Walisongo Pecangaan Jepara, Ahad (22/11) kemarin menggelar Monitoring. Kegiatan tersebut merupakan serangkaian agenda yang sebelumnya juga diadakan road show dan workshop.
Road show merupakan sosialisasi yang dilakukan Matapena ke sekolah yang berbasis pesantren. Sementara, workshop agenda kupas tuntas tentang sastra khususnya penulisan cerpen. Adapun pemateri monitoring adalah Khilma Anis dan Pijer Sri Laswiji dari Matapena.<>
Di Jepara, sekolah berbasis pesantren yang telah bekerjasama dengan Matapena yakni: Pondok Pesantren Balekambang (Nalumsari), Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari (Bangsri), SMK Azzahro (Mlonggo) dan MA Walisongo (Pecangaan).
Syaiful Mustaqim pembina jurnalistik MA Walisongo Pecangaan menyatakan kegiatan monitoring tersebut diisi dengan evaluasi terhadap karya-karya (berupa cerpen) yang dilaksanakan beberapa bulan yang lalu.
Melalui kegiatan tersebut, dia berharap agar siswa-siswi semakin mantap menuliskan karya-karyanya untuk dikirimkan ke media maupun berpartisipasi dalam lomba penulisan.
“Kami berharap siswa-siswi semakin mantap dalam berkarya apalagi mereka senantiasa didampingi orang-orang yang berkompeten dibidangnya,” tuturnya kepada NU Online.
Bekal Setelah Lulus
Sementara itu, Ulfatun Ni’mah, ketua ekstrakulikuler jurnalistik mengungkapkan banyak hal yang dia dapatkan setelah menggeluti dunia tulis menulis tersebut. Ulfatun, siswi kelas XII bahasa tersebut menambahkan ilmu kejurnalistikan yang dia dapat merupakan bekal yang sangat berharga yang bisa dikembangkan saat telah meninggalkan bangku sekolah nantinya.
Hal senada juga dikatakan Nur Halimah. Menurutnya, banyak hal yang telah dapatkan setelah berkecimpung di jurnalistik, sebab beberapa kali selain tulisannya dimuat di media juga telah memenangi lomba penulisan sinopsis maupun cerita pendek tingkat kabupaten. (qim)
Matapena (komunitas sastra pesantren) Yogyakarta bekerjasama dengan Madrasah Aliyah (MA) Walisongo Pecangaan Jepara, Ahad (22/11) kemarin menggelar Monitoring. Kegiatan tersebut merupakan serangkaian agenda yang sebelumnya juga diadakan road show dan workshop.
Road show merupakan sosialisasi yang dilakukan Matapena ke sekolah yang berbasis pesantren. Sementara, workshop agenda kupas tuntas tentang sastra khususnya penulisan cerpen. Adapun pemateri monitoring adalah Khilma Anis dan Pijer Sri Laswiji dari Matapena.<>
Di Jepara, sekolah berbasis pesantren yang telah bekerjasama dengan Matapena yakni: Pondok Pesantren Balekambang (Nalumsari), Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari (Bangsri), SMK Azzahro (Mlonggo) dan MA Walisongo (Pecangaan).
Syaiful Mustaqim pembina jurnalistik MA Walisongo Pecangaan menyatakan kegiatan monitoring tersebut diisi dengan evaluasi terhadap karya-karya (berupa cerpen) yang dilaksanakan beberapa bulan yang lalu.
Melalui kegiatan tersebut, dia berharap agar siswa-siswi semakin mantap menuliskan karya-karyanya untuk dikirimkan ke media maupun berpartisipasi dalam lomba penulisan.
“Kami berharap siswa-siswi semakin mantap dalam berkarya apalagi mereka senantiasa didampingi orang-orang yang berkompeten dibidangnya,” tuturnya kepada NU Online.
Bekal Setelah Lulus
Sementara itu, Ulfatun Ni’mah, ketua ekstrakulikuler jurnalistik mengungkapkan banyak hal yang dia dapatkan setelah menggeluti dunia tulis menulis tersebut. Ulfatun, siswi kelas XII bahasa tersebut menambahkan ilmu kejurnalistikan yang dia dapat merupakan bekal yang sangat berharga yang bisa dikembangkan saat telah meninggalkan bangku sekolah nantinya.
Hal senada juga dikatakan Nur Halimah. Menurutnya, banyak hal yang telah dapatkan setelah berkecimpung di jurnalistik, sebab beberapa kali selain tulisannya dimuat di media juga telah memenangi lomba penulisan sinopsis maupun cerita pendek tingkat kabupaten. (qim)
