Jember, NU Online
Aksi barbar dari gerombolan teroris yang menabur ledakan bom di sejumlah lokasi dalam tiga hari terakhir ini, sungguh mengiris rasa kemanusiaan. Betapa tidak, orang-orang yang tak berdosa justru bergelimpangan menjadi korban.
Walaupun demikian, masyarakat dihimbau untuk tidak resah karena dihantui ancaman bom serupa. Sebab, polisi pasti berusaha sekuat tenaga untuk menuntaskan masalah tersebut.
Himbauan itu disampaikan Rais PCNU Jember, KH Muhyiddin Abdusshomad saat memberikan tausiyah dalam Pengajian Aswaja di aula Kantor NU Jember, Senin (14/5) malam. Menurutnya, negara sudah mempunyai instrumen keamanan untuk melindungi rakyat sehingga tak perlu galau menyikapi maraknya bom teroris belakangan ini.
“Kita serahkan saja kepada polisi, karena itu memang tugasnya polisi,” ujarnya.
Kendati demikian, kewaspadaan perlu tetap dimiliki masyarakat. Sebab bukan tidak mungkin gerakan teroris akan bergeser ke daerah lain karena motifnya memang ingin menebar kekacauan dan ketakutan.
“Waspada saja, tapi tak perlu takut,” tegasnya.
Yang menarik, kata Kiai Muhyiddin, model doktrinasi kelompok radikal cukup mumpuni. Terbukti, satu keluarga bisa semuanya yakin bahwa tindakan terornya tersebut benar dan dianggpanya sebagai jihad. Sehingga mereka dengan ringanya berani menjemput ajal untuk sebuah keyakinan yang salah. “Itu gimana cara doktrinnya,” tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut, diputar video pernyataan Kapolri Tito Karnavian melalui layar projektor, yang intinya polisi akan terus menyelidiki pelaku bom bunuh diri itu dan mengejar sel-sel teroris yang tersebar di berbagai kota. (Aryudi Abdul Razaq/Muiz)