Bogor, NU Online
Tiap akhir pekan selama bulan November, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar Masa penerimaan anggota baru (Mapaba) di komplek pesantren Assalam, Megamendung, Kabupaten Bogor.
<>
Pekan pertama, PMII Komisariat Fakultas Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pekan kedua, PMII Universitas Djuanda Bogor, lalu PMII STAI Al-Aqidah Jakarta, dan kembali salah satu Komisariat PMII UIN Jakarta.
Menurut pengasuh Assalam, ustad Ali Qohar, pesantrennya sangat terbuka digunakan untuk kegiatan keluarga besar NU seperti PMII, Ansor, IPNU-IPPNU, Fatayat dan kegiatan NU sendiri.
Sebagai bagian warga pergerakan, Ali Qohar yang biasa akrab disapa Aang ini berpendapat tentang Mapaba. “Mapaba itu harus dibikin semenarik mungkin karena ini merupakan kesan pertama anggota baru,” kata alumnus PMII IAIN Sunan Ampel ini.
Aang menambahkan, setiap materi Mapaba harus disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami calon anggota. Dan kalau bisa dimasukan unsur permainan sehingga tidak membosankan. “Mahasiswa sekarang sudah berbeda denga mahasiswa dulu,”ujar alumnus pesantren Buntet dan Situbondo ini.
Dengan demikian, sambung pria kelahiran 1971 ini, PMII harus sering mengadakan pelatihan untuk pemateri atau Training of Trainer (ToT).
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Abdullah Alawi