Berita duka datang dari Indramayu. Kiai muda Mohammad Badrus Salam wafat di usia 43 tahun. Doktor asal Brebes lulusan Sudan yang terkenal sangat ramah di kalangan alumnus sudan itu mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu ((11/6) petang waktu setempat. Almarhum meninggalkan satu Istri dan tiga anak yang masih tinggal di daerah Indramayu.
Pihak keluarga mengkonfirmasi bahwa almarhum sebelumnya tidak pernah mengeluhkan kesehatanya. Keluarga mengaku terkejut atas kejadian ini. Setelah shalat magrib berjamaah, almarhum merasakan tubuhnya lemas, seketika pihak keluarga membawanya ke rumah sakit terdekat untuk diperiksakan. Namun takdir berkata lain, Mohammad Badrus mengembuskan napas terakhirnya saat perjalan menuju rumah sakit setempat.
Almarhum yang masyhur disapa Mas Badrus ini adalah santri jebolan Pondok Pesantren Tambakberas, Jombang, Jawa Timur. Ia berhasil menyelesaikan program studi S1 di Jombang, dan melanjutkan program magister dan doktoralnya di Sudan. Di Sudan sendiri almarhum dikenal aktif dalam jajaran kepengurusan PCINU Sudan. Tercatat ia dipercaya sebagai Rais Syuriyah PCINU Sudan selama dua periode, yakni 2003-2005 silam.
Salah satu saudara almarhum yang masih menjalankan program pendidikan magisternya di Sudan, Mohammad Rojikhi memintakan maaf dan keikhlasannya kepada semua pihak yang pernah mempunyai hubungan dengan almarhum. “Atas nama keluarga, memohon maaf apa bila ada salah dari kakak saya, baik disengaja atau tidak. Semoga beliau termasuk golongan yang husnul khatimah amin,” ungkap Rojikhi sebagaimana siaran pers dari PCINU Sudan. (Mahbib)