Surabaya, NU Online
Pimpinan Wilayah Lembaga Ta’lif wa an-Nasyr NU Jawa Timur (PW LTN NU Jatim) meluncurkan Asosiasi Penulis dan Peneliti Islam Nusantara Seluruh Indonesia (Aspirasi). Peluncurkan ini dilakukan bersamaan dengan Halal bi Halal dan Kongres Asosiasi Penerbit NU (Asbitnu) PW Lembaga Ta’lif wa an-Nasyr NU Jawa Timur di Aula Salsabila PWNU Jawa Timur, Sabtu (14/7).
Ketua PW LTN NU Jatim, Ach Najb AR mengatakan asosiasi ini menindaklanjuti hasil Pelatihan Metodologi Penelitian Islam Nusantara yang diselenggarakan pada tangal 28-29 April 2018 di Pesantren Kota Alif Lam Mim Kota Surabaya. Terpilih sebagai Ketua Aspirasi adalah KH MN Harisudin.
“Selamat kepada Pak Harisudin yang menjadi ketua umum asosiasi ini. Saya berharap, asosiasi yang lahir di Jawa Timur ini bisa menginspirasi Indonesia dan dunia," kata alumni Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Sementara itu, Kiai MN Harisudin, mengungkapkan pihaknya sangat bersyukur atas peluncuran Aspirasi. "Pertama, saya mewakili Aspirasi sangat bersyukur dan berterimakasih atas peluncuran lembaga ini. Karena ini Aspirasi para peserta yang ditetapkan pada acara 28-29 April 2018, dan alhamdulillah baru meluncurkan hari ini," tukas kiai muda yang juga Wakil Ketua PW LTN NU Jatim.
Aspirasi dibentuk dan diluncurkan salah satunya karena masih kurang masifnya sosialisasi Islam Nusantara ke berbagai pihak. Hal itu telah menimbulkan kesalahpahaman dan keresahan masyarakat. Tak heran, jika beberapa tokoh di Indonesia melontarkan wacana yang subtansinya menolak Islam Nusantara.
Menurut Kiai MN Harisuddin, di beberapa daerah muncul permintaan untuk menjadi anggota dan pengurus Aspirasi. "Setelah saya sosialisasi asosiasi ini, ternyata banyak yang respons dan malah ingin terlibat dalam asosiasi ini. Saya kira, ini tantangan kita ke depan. Ke depan, kita akan banyak melakukan sosialisasi Islam Nusantara melalui pengurus asosiasi ini," ujar dosen Pascasarjana IAIN Jember yang juga pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Jember.
Lebih lanjut, Katib Syuriyah PCNU Jember ini mengatakan selain buku-buku tentang Islam Nusantara yang jumlahnya lebih dari 50, dukungan para tokoh menjadi penting di sini. "Misalnya Pembina Asosiasi yaitu Prof Maksum (Wakil Ketua Umum PBNU), KH Afifudin Muhajir MA (Katib Syuriyah PBNU 2010-2015), Dr KH Ahmad Imam Mawardi (Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya), Prof Masdar Hilmi (Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya) dan sebagainya," paparnya.
Ia juga mengatakan gagasan untuk membentuk asosiasi ini sangat tepat, sebagai bentuk internalisasi Islam Nusantara pada masyarakat Indonesia. Islam Nusantara sebuah bentuk keislaman yang tidak mengesampingkan jati diri keindonesiaan sebagai pengejawentahan Islam yang rahmatan lil alamin.
Hadir pada peluncuran di antaranta KH Imam Azis (Ketua PBNU), Rosidayati Rozalina (Ketua Umum IKAPI), KH Soleh Hayat (PWNU Jawa Timur), KH Sahid (Pembina PW LTN NU), KH Ma’ruf Asrori (Ketua PP LTN PBNU) dan sekitar 150 undangan lainnya. (Sohibul Ulum/Kendi Setiawan)