Daerah

LTMNU Jombang Minta Takmir Masjid Tolak Buletin Kaffah

Senin, 28 Mei 2018 | 12:00 WIB

LTMNU Jombang Minta Takmir Masjid Tolak Buletin Kaffah

Buletin Jumat milik eks HTI

Jombang, NU Online
Buletin Dakwah Kaffah yang diduga milik eks HTI belakangan masih banyak ditemukan beredar di beberapa masjid di Jombang, Jawa Timur. Setiap isi buletin juga diduga terdapat banyak unsur provokasinya. 

Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Jombang Moh Makmun meminta kepada sejumlah takmir masjid untuk menolak peredaran buletin tersebut di masjidnya masing-masing. 

Keberadaan masjid di Kota Santri ini menurutnya harus bersih dari provokasi-provokasi terkait paham yang mengancam stabilitas masyarakat, bangsa bahkan negara.

"Ini yang masih perlu kita jaga masjid-masjid kita agar tidak tersusupi. Kami juga meminta agar takmir masjid menolak dan melarang buletin tersebut diedarkan di wilayah masjidnya," katanya kepada NU Online, Senin (28/5) 

Selain itu, disarankan takmir masjid juga dapat berkoordinasi dengan aparat kepolisian agar bersama-sama juga dapat mengawasi peredaran Buletin Dakwah Kaffah tersebut. Hal ini dilakukan satu sisi untuk menepis sikap pembuat buletin yang berpotensi ngelak saat ditegur warga atau takmir masjid.

"Lebih baik seperti itu, karena kalau dilarang terkadang mereka tidak terima, makanya lebih baik berkoordinasi dengan kepolisian dan juga kita semua mengawasi isi dari buletin tersebut," ujar salah seorang Sekretaris ISNU Jombang ini.

Dalam pandangannya, masyarakat hendaknya juga sudah memahami terkait keberadaan Buletin Dakwah Kaffah yang hingga saat ini diduga kuat adalah milik organisasi yang sudah dilarang negara itu. Isi buletin tak ubahnya seperti buletin Al-Islam milik HTI sebelumnya.

Sehingga, lanjut salah seorang dosen di Unipdu ini, semua lapisan masyarakat dapat menolaknya secara bersama-sama. Jika sudah demikian, dipastikan buletin yang bersangkutan tidak berumur panjang. 

"Juga sikap tegas jamaah untuk menolak buletin tersebut. Kalau jamaah tegas menolak, takmir menolak maka buletin tersebut tidak bisa diterima masyarakat," tuturnya.

Diketahui, penyebaran Buletin Dakwah Kaffah setiap hari Jum'at di beberapa masjid Jombang. Biasanya dibagikan saat warga usai melaksanakan shalat Jum'at. (Syamsul Arifin/Muiz)


Terkait