Semarang, NU Online
Panitia Liga Santri Nusantara (LSN) Region Jawa Tengah 1 menyelengarakan Manager Meeting, Ahad (27/8) untuk menjelaskan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (juklak dan juknis) terkait pelaksanaan LSN. Manager Meeting itu sendiri dilaksanakan di Hotel Metro Semarang, Jawa Tengah.
LSN Region Jateng 1 akan kick off Ahad, 3 September 2017 di lapangan Srogo, Desa Srogo, Kecamatan Bransong, Kendal. Tendangan bola pertama akan dilakukan oleh Menpora Imam Nahrawi sekaligus meresmikan pembukaan.
Liga Santri Nusantara adalah sebuah kompetisi sepakbola yang diselenggarakan oleh Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) yang dibawah naungan NU dan bekerja sama dengam Kementerian Pemuda dan Olahraga.
LSN di adakan khusus untuk pesantren-pesantren yang ada di bawah RMI. Tujuan dari diselenggarakannya LSN karena di pesantren-pesantren juga terdapat bakat-bakat pesepakbola hebat yang perlu dibina dan dikembangkan.
Koordinator LSN Region Jawa Tengah, Fahsin M. Fa'al menjelaskan, dalam berkompetisi harus mengedepankan sportivitas yang berdasarkan pada regulasi.
"Sportivitas harus ditegakkan, tentunya dengan mengacu kepada regulasi resmi yang ditetapkan FIFA,” ujar pria asal Demak ini.
LSN sendiri sudah diselenggarakan sejak tahun 2015, yang berarti sudah tiga tahun berturut-turut hingga tahun 2017 ini. LSN diselenggarakan secara nasional dari Sabang sampai Merauke.
Tahun 2016 LSN mampu melahirkan seorang bintang bernama Muhammad Raffly yang mampu menembus skuad timnas U-19 Asuhan Indra Syafri. Muhammad Rafly adalah peserta LSN 2016 asal Bantaeng Sulawesi Tenggara.
"LSN Sudah berhasil melahirkan satu pemain untuk timnas U-19, mudah-mudahan tahun ini akan lebih banyak lagi bakat-bakat santri yang bermunculan,” tukas Fahsin.
Dalam Manager Meeting kali ini panitia LSN menyosialisasikan beberapa penyempurnaan regulasi dalam pelaksanaan. Tujuannya untuk meningkatkan profesionalitas peserta dan penyusunan database pemain agar terpantau langsung oleh PSSI.
Menurut ketua pelaksana Kompetisi LSN Regional Jateng 1, Sholahuddin Al-Ahmadi, tahun depan kita merekomendasikan LSN bisa berada di bawah naungan PSSI agar bakat para santri terpantau langsung.
"Mudah-mudahan usulan kita diterima PSSI, sekarang saatnya santri membuktikan bakat sepakbola mereka,” tegas Sholahudin.
Peserta LSN Region Jateng 1 ada 32 tim. Sementara keseluruhan peserta di provinsi Jawa Tengah ada 150 peserta. Sedangkan di seluruh Indonesia ada sekitar 3000 peserta.
"Mudah-mudahan membludaknya peserta tahun ini diiringi dengan peningkatan bakat yang muncul,” pungkas Sholahuddin. (Ichwan/Fathoni)