Daerah

Lakpesdam NU dan 19 SKPD Sampang Turun ke Lokasi Konflik Sosial

Kamis, 25 Juni 2015 | 09:03 WIB

Sampang, NU Online
Tim Lakpesdam NU Sampang beserta 19 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Sampang pada Selasa (23/6) mendatangi lokasi konflik tepatnya di dusun Nangkernang Karang Gayam, Omben, dusun Gedding Laok, Blu'uran, dan Karang Penang. Mereka mengidentifikasi kebutuhan warga setempat dan menyerap usulan warga.
<>
Aktivitas ini merupakan tindak lanjut dari workshop perencanaan pembangunan desa yang digelar oleh Lakpesdam NU Sampang di pesantren Darul Ulum Gersempal, Omben, beberapa waktu lalu.

Di lokasi itu, para pimpinan Lakpesdam dan delegasi SKPD itu selain melakukan survei potensi, mereka juga berdialog langsung dengan sejumlah warga terkait persoalan dan kebutuhan mereka.

Sementara mayoritas warga  mengeluhkan akses jalan yang rusak, kurangnya sarana penerangan listrik, bantuan pertanian, minimnya layanan kesehatan, layanan pendidikan, dan air bersih.

"Masyarakat kami sangat membutuhkan pelayanan dasar seperti pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih, penerangan listrik dan jalan yang masih rusak," ujar H Malik, salah satu tokoh masyarakat setempat.

Kepala dusun Gedding Laok, Munaji mmengatakan bahwa di Gedding Laok ada sumber mata air yang sangat besar dan mencukupi untuk kebutuhan warga satu dusun. Namun pihaknya membutuhkan pipa untuk menyalurkan air ke rumah-rumah warga.

"Sumber air itu sudah lama tidak tergarap padahal sangat berpotensi untuk memenuhi kebutuhan warga akan ketersediaan air bersih. Kami berharap pemerintah bisa dengan segera membantu pengembangannya karena air ini menjadi kebutuhan prioritas warga," tegas Munaji.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sampang Hary Soeyanto berjanji akan merespon secara serius aspirasi warga.

"Kegiatan kunjungan kerja SKPD yang dilakukan saat ini ditujukan dalam rangka serap aspirasi dan keluhan warga konflik Syiah Sampang yang nantinya akan kami jadikan bahan untuk melakukan perencanaan dalam penetapan kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun ini dan kalau tidak bisa maka akan dimasukkan pada anggaran tahun depan," tegasnya.

Sementara itu Ketua Lakpesdam NU Sampang Faisol Ramdhoni mengapresiasi gebrakan jajaran SKPD di lingkungan Pemkab Sampang. Sebab sudah lama warga konflik sosial sangat mendambakan ada peran nyata dari pemerintah daerah untuk mengobati luka dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Aksi 19 SKPD itu merupakan sebuah kepedulian yang indah, sehingga warga korban konflik sosial yang selama ini seringkali terabaikan akhirnya bisa merasakan sentuhan-sentuhan pemerintah dan semoga benar-benar terrealisasi untuk dijadikan momentum langkah bersama," tandas Faisol. (Hamid/Alhafiz K)


Terkait