Daerah

Konfercab Fatayat NU Banyuwangi, Sejumlah Calon Ketua Muncul

Ahad, 14 Februari 2016 | 16:06 WIB

Banyuwangi, NU Online
Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menyelenggarakan konferensi cabangnya yang ke-XIV. Bertempat di Hotel Mahkota Plengkung, Kalipuro, Banyuwangi konferensi tersebut digeber pada Ahad pagi (14/2).

Hj. Siti Mafruchatin Nikmah, selaku ketua cabang Fatayat NU Banyuwangi mengatakan, konferensi kali ini mengambil tema “Ikhtiar Perempuan NU untuk Indonesia Berkeadaban”. Tema ini diusung oleh Fatayat NU untuk menegaskan komitmen para perempuan di kalangan Nahdliyin untuk berkontribusi dalam membangun bangsa Indonesia. Tidak hanya pembangunan dalam arti fisik maupun ilmu pengetahuan, tapi pembangunan karakter dan akhlaqul karimah juga harus menjadi perhatian.

Konferensi cabang merupakan amanah organisasi yang dilaksanakan oleh kepengurusan Fatayat NU tingkat kabupaten tiap lima tahun sekali. Sebagai forum permusyawaratan tertinggi di organisasi, konferensi tidak hanya membahas tentang arah gerakan Fatayat ke depan dan laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya. Namun hal yang paling hangat dalam tiap momen konferensi adalah pemilihan ketua cabang.

Berita yang berhasil dihimpun, ada beberapa nama calon ketua yang beredar di kalangan peserta konferensi cabang Fatayat. Nama anggota DPR RI asal Banyuwangi, Hj. Nihayatul Wafiroh, disebut-disebut bakal meramaikan bursa pemilihan ketua cabang Fatayat NU masa khidmat 2016-2021. Selain itu, Mariyana, yang menjabat sebagai sekretaris cabang pun muncul dipermukaan.

Siti Atiqoh Hamid, anggota DPRD Banyuwangi yang juga ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Kalibaru diprediksi oleh sebagian peserta konferensi juga bakal mencalonkan diri. Sementara itu, Siti Mafruchatin Ni’mah, ketua incumbent tidak menutup kemungkinan bakal maju lagi untuk ketiga kalinya.

Dari beberapa nama di atas akan berebut dukungan dari 267 suara yang terdiri dari 24 Pimpinan Anak Cabang (setingkat kecamatan) dan 243 suara dari tingkat Pimpinan Ranting (setingkat desa/ kelurahan.

Selain peserta konferensi, hadir pada kesempatan tersebut beberapa tamu undangan dari pelbagai badan otonom NU, PCNU Banyuwangi, dan perwakilan instansi pemerintah. Hadir pula beberapa anggota legeslatif dari DPRD Kabupaten Banyuwangi.

Guntur Al-Badri, sekretaris PCNU Banyuwangi, yang didaulat membuka konferensi, berpesan kepada semua kader Fatayat NU untuk terus membumikan ajaran Ahlussunnah wal-Jama’ah An-Nahdliyah. “Fatayat sebagai bagian dari NU, harus bersama-sama mempertahankan ajaran Ahlussunnah wal-Jama’ah An-Nahdliyah, karena itu merupakan berdirinya NU beserta banom-banomnya,” tegasnya.

Selain itu, ia berpesan agar berproses di organisasi tidak dijadikan sebagai tujuan, namun dijadikan sebagai alat berdakwah. Jika berorganisasi dijadikan tujuan, maka orgnisasi akan menjadi alat kepentingan para pengurusnya belaka. “Fatayat harus bisa menjadi organisasi yang rahmatan lil alamin, bukan hanya menjadi alat untuk mempertahankan kepentingan pengurusnya saja,” pungkasnya. (Anang Lukman Afandi/Abdullah Alawi)


Terkait