Daerah

Komunitas NU Banyumas Bahas Perkembangan Daerah

Jumat, 2 September 2016 | 19:02 WIB

Purwokerto, NU Online
Komunitas NU Banyumas (KNB), Jawa Tengah mengumpulkan sedikitnya 100 orang tokoh Nahdliyin dari beragam latar belakang, Kamis (1/9). Silaturahim #2 diisi kopdar dan diskusi ringan bicara 'NU, Harapan dan Tantangan Masa Depan Banyumas'. Hadir sebagai pemantik Ifan Haryanto (Ketua PCNU Kota Bogor) dan Dosen IAIN Purwokerto, Ridwan. 

"Basis NU di Banyumas itu luar biasa. Sekarang, kita harus bicara peran warga NU untuk Banyumas lebih baik di masa depan. Baik ekonomi, sosial budaya, agama sesuai posisinya masing-masing," kata Penggagas KNB, Agus Maryono.

 KNB merupakan group media sosial whatsapp (WA). Selain beragam latar belakang, member juga berasal dari semua usia dan gabungan struktural dan kultural. Diskusi dalam group bersifat konperehensif dan brain storming

"Setelah kopdar, semua dipersilahkan memiliki interpretasi dan followup masing-masing sesuai posisinya. Seperti wartawan, sama-sama liputan tapi giliran menulis berita, satu sama lain beda angle (sudut pandang). Yang penting manfaat untuk umat," katanya.  

Kebesaran NU

Ifan Haryanto memberikan gambaran betapa NU begitu besar. Baik secara organisasi maupun secara peran dalam membangun Bangsa Indonesia. "NU itu pemilik saham terbesar Indonesia. Ibarat perusahaan, kita ini komisaris utama yang memiliki peran memutuskan segalanya," katanya.

Secara politik, kata ahli planologi tersebut, partai yang menempati 5 besar (the big five) pasti ada kader NU. Secara ekonomi, sebuah survei menyebutkan tingkat kesejahteraan warga NU sudah cukup membaik. "Salah satu kunci, wraga NU harus bersatu agar besar. Kalau besar pasti barokahnya berimbas pada masyarakat, orang banyak," kata Ifan yang asli Sokaraja, Banyumas. 

Kabupaten Banyumas diyakini menyimpan sejuta potensi. Terutama pada tiga bidang utama; perdagangan, pariwisata dan jasa. Dari tiga potensi utama tersebut, ada banyak varian turunan ekonomis-bisnis yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Aksesabilitas, infrastruktur disebut jadi salah satu solusi Banyumas maju. 

"Selama akses infrastruktur belum mendukung, saya pikir selamanya Banyumas akan begini saja. Misalnya, kita butuh akses tol. Kenapa (tol) setelah sampai Brebes terus ke Pemalang-Pekalongan (Trans Jawa), bukan Banyumas?" katanya setengah bertanya. 

Selain Ketua PCNU Bogor, Ifan Haryanto secara kebetulan menempuh S1, S2, hingga S3 bidang planologi, penataan kawasan kota. Land mark, ikon kota, hingga detail enginering design (DED) tata kota sejumlah daerah sudah dia kerjakan. Pria yang menempuh S2 di Inggris tersebut begitu fasih bicara tata kota. Pengalaman berkunjung ke 5 benua juga menjadikannya pribadi yang visioner.

Dosen IAIN Purwokerto yang juga Direktur NU Care, Ridwan memaparkan potensi warga NU Banyumas. Pria yang fokus pada lembaga amal zakat, infak dan sedekah itu melakukan sejumlah terobosan. Memiliki program unggulan; NU Smart, NU Preneur, dan NU Care. (Ahda Rujito/Fathoni)


Terkait