Jombang, NU Online
Dakwah bisa dilakukan dengan banyak media, termasuk lewat komik. Bahkan bisa jadi hal ini akan lebih efektif dalam mengenalkan Islam. Sebuah tantangan baru baru penyebaran Islam di belahan dunia.
<>
Menempati meeting room kampus Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu), puluhan peserta mengikuti Workshop Pembuatan Komik (29/9). Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah siswa, mahasiswa serta santri di kampus yang berada di Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Peterongan Jombang Jawa Timur ini.
Dalam paparan Ketua Yayasan PPDU, KH Zaimuddin Wijaya As'ad, SU bahwa komik dapat dijadikan media dakwah yang efektif. "Justru dengan komik ini, maka dakwah Islam dapat langsung aplikatif," kata Gus Zuem, sapaan akrabnya selaku Ketua Yayasan PPDU.
Hal senada juga disampaikan Dr HM Zulfikar As'ad, MMR. Dalam pandangan Gus Ufik, sapaan kesehariannya, keberadaan komik demikian populer di Prancis. Malah banyak karya komikus di negara mode ini yang justru menjadikan komik sebagai media syiar agama Islam.
"Ini adalah kesempatan langka karena Unipdu mendapat kehormatan menjadi tempat diselenggarakannya workshop dan merupakan satu-satunya kampus pesantren yang dipercaya," tandas Gus Ufik.
Karenanya kepada peserta yang memang sebelumnya diseleksi ini sangat berharap dapat memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin. "Mendapatkan pelatihan ini tentu sebuah kesempatan langka," katanya. Karena itu, jangan sampai kesempatan istimewa tersebut disia-siakan, lanjutnya.
Pada kegiatan ini tampil sebagai pemberi materi yakni Greg Blondin dan Karim Allam, komikus muslim dari Prancis. Dalam paparannya, keduanya menandaskan bahwa membuat komik bukanlah pekerjaan sulit. Langkah yang harus diperhatikan saat awal pembutan komik adalah memikirkan ide, kemudian diejawantahkan dalam gambar. Usai semuanya dibuat, maka silanjutkan dengan membuat sketsa, pewarnaan dan dekorasi secukupnya. "Yang juga harus diingat adalah membuat dialog dari komik yang sudah ada," katanya.
Masing-masing peserta diberikan kertas dan alat tulis untuk membuat komik. Mereka dipandu oleh dua komikus muslim ini yang tidak segan memberikan koreksi serta membimbing peserta agar bisa membuat komik dengan baik.
Kegiatan workshop ini sebagai kerja sama antara Lesehan Prancis, Pusat Studi Bahasa Unipdu dengan Pusat Kebudayaan Prancis yakni IFI atau Institut Francais Indonesia di bawah Kedutaan Besar Prancis.
Bahkan usai workshop pembuatan komik, juga dilanjutkan dengan presentasi Campus France yang dikhususkan kepada mahasiswa baru Unipdu. (Syaifullah/Abdullah Alawi)