Daerah

Kiai Taefur Arafat Nilai Silaturahmi Murni Jadi Barang Langka

Sabtu, 24 Mei 2014 | 02:00 WIB

Brebes, NU Online
Wakil Katib Suriyah PC NU Banyumas Drs KH Taefur Arafat MPdI menilai, silaturahmi telah menjadi barang langka. Pasalnya, silaturahmi sekarang dilakukan tidak murni dan selalu ada tendensi. Silaturahmi bertendensi sering tidak membekas dengan kesepakatan yang telah dijalinnya.
<>
“Akibat silaturahmi bertendensi, jauh dari rejeki Illahi,” kata Taefur saat mengisi pengajian Isra’ Mi’raj di Masjid Jami Babussalam desa Kupu, Kecamatan Wanasari Brebes, Kamis malam (22/05).

Silaturahmi yang bertendensi, kata Taefur, sekarang lagi merebak seperti yang dilakukan para calon anggota dewan dan nanti juga akan terus berlanjut dilakukan oleh calon presiden dan para tim suksesnya.

“Dengan senyum yang dibuat-buat dan memberikan janji-janji manis ibarat meninabobokan bayi yang hendak tidur terus dilakukan. Mereka hanya sekadar berucap manis atau bahkan mengelabui agar memilih dirinya sebagai pemimpin,” kritik mantan Ketua Tanfidziyah PCNU Banyumas itu.

Meski demikian, langkah silaturahmi tetap baik kalau terus dipupuk  sehingga benar-benar menjadi silaturahmi yang murni demi mendatangkan keberkahan bagi negeri.  Jangan karena gagal menjadi calon anggota dewan atau calon kepala desa lalu memutus tali silaturahmi.  

Selain itu, Taefur juga mengingatkan, jangan terlalu berharap kepada orang lain dalam pemberian-pemberian. Tetapi hendaknya justru pandai bersedekah untuk mengunduh rezeki yang datangnya dari berbagai arah. “Bila dalam keadaan sulit rezeki, kita justru harus beramal sehingga akan diganti dengan rezeki yang berlipat-lipat dan lebih baik,” katanya.

Berbicara masalah Isra’ Mi’raj, Kiai Taefur mengingatkan untuk menempatkan posisi keimanan dalam menerjemahkan mukjizat dari Allah SWT, tidak dengan akal pikiran belaka.

Menurut dia, ada tiga perkara yang disikapi dengan pendalaman hati, yakni mukjizat para nabi, karomah para wali dan maunah dari orang biasa. “Isra’ Mi’raj itu perkara yang harus didalami dengan hati, bukan akal belaka,” tandasnya.

Ketua Panitia Pembangunan Masjid Babussalam Drs H Sodikin Rachman menjelaskan, peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW sekaligus sebagai upaya mengingatkan kembali kelanjutan pembangunan Masjid Babussalam.

Perintah sholat yang menjadi hasil dari peristiwa Isra’ Mi’raj akan memotivasi pembangunan masjid yang baru selesai 40 persen. Dari anggaran Rp 2,2 Milyar baru menyedot biaya Rp 1,3 Milyar. “Alhamdulillah, sumbangan terbesar dari masyarakat Kupu sendiri,” kata Sodikin.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kab Brebes Drs H Imam Hidayat MPdI, Bendahara PCNU Brebes Drs H Sufa Wijaya, Kepala Desa Kupu Tobari SH dan ribuan pengunjung. (Wasdiun/Abdullah Alawi)  


Terkait