Daerah

Kiai Musadad Jelaskan Indonesia Islam dan Islam Indonesia

Ahad, 12 Oktober 2014 | 20:12 WIB

Demak, NU Online
Ketua PCNU Demak KH Musadad Syarif hadir pada Gelar Budaya dan Ngaji Kebangsaan yang berlangsung di Lapangan Jogoloyo kecamatan Wonosalam kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu malam (11/10).
<>
Dalam pidato sambutannya ia mengatakan pengajian kebangsaan itu perlu dilakukan karena NU mempunyai kepentingan menjaga NKRI. Pada sambutan itu ia juga membedakan Indonesia Islam dan Islam Indonesia.

Menurutnya, orang Indonesia yang Islam, Islam sebagai ajaran agama. Sedangkan Islam Indonesia adalah Islam yang rahmatan lil alamin, yaitu Islam yang menghargai kultur bangsa.

Ia mencontohkan tahlil yang merupakan produk budaya. Karena produk budaya, tidak lantas dimusnahkan namun tetap menguri-nguri budaya tersebut dengan diisi bacaan Qur’an, tahlil, tahmid, tasbih, dan doa.

Hal itu dikemukakannya sejalan dengan dakwah bil hikmah wal mauidhoh hasanah. “Dakwah jelas tidak dilakukan dengan membabi buta seperti yang dilakukan kelompok Islamic State (IS) yang ada di Irak maupun Suriah,” lanjutnya.

Sejak dulu, sambungnya, NU berada di garda depan menolak kelompok-kelompok yang ingin menjadikan Indonesia menjadi negara Islam. Seperti tidak sepakat dengan gerakan NII dan semacamnya.

Kiai Musadad menambahkan NU lebih condong menjalin hubungan sesama muslim-ukhuwah Islamiyah, menjalin keutuhan berbangsa dan bernegara—ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basariyah, menjalin hubungan baik sesama manusia yang dibingkai dalam ajaran Aswaja.

Kegiatan yang diselenggarakan PC IPNU Demak itu juga dimeriahkan penampilan Noe (Letto) featuring orkestra Sejuta Sinar. (Syaiful Mustaqim/Abdullah Alawi)


Terkait