Semarang, NU Online
Dalam syariat Islam ada institusi pengampunan dalam semua syariat yang diwajibkan kepada umat Islam. Yang pertama institusi pengampunan harian kita adalah shalat. Orang yang shalat 5 waktu dosanya bersih.
"Yang kedua, Intitusi pengampunan bulanan, siapa yg berpuasa di bulan ramadhan dosa yang telah lewat, yang lama diampunkan oleh Allah. Yang ketiga Institusi pengampunan tahunan, adalah ibadah haji. Orang yang pulang dari haji semua dosanya bersih," ujar KH Arja' Imroni yang juga Sekretaris PWNU Jateng ini.
Hal tersebut disampaikan pada acara halal bi halal keluarga besar Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Senin (25/6) di Kampus 3 Unwahas di Gunungpati.
Kiai Arja mengutip nasihat dalam Kitab waqoiful Minan, tradisi sahabat nabi berdoa agar ketemu bulan ramadhan 6 bulan sebelumnya. Dan setelah keluar ramadhan berdoa agar amal di bulan ramadhan minta diterima amalnya.
Dikatakan, yang menjadi masalah adalah kaitan hubungan antar manusia, dalam sebuah hadits, setiap hari Kamis Allah mengampuni semuanya dosanya, kecuali orang yang punya dosa kepada sesama manusia.
Maka, momentum idul Fitri dengan tradisi halal bi halal untuk saling bermaaf-maafan dan memberi maaf. Dengan memberi maaf mempunya keuntungan ganda, membersihkan hati dan mengurangi dosa.
Hadir dalam acara hala bi halal antara lain Ketua PWNU Jateng, H Abu Hapsin Umar, Ketua Umum MUI Jateng H Ahmad Daroji, Pembina Yayasan Wahid Hasyim H Ahmad mantan Bupati Magelang, dan ratusan dosen, pegawai serta mahasiswa Unwahas. (Mustakim/Muiz)