Daerah

Ki Enthus: Banser Benteng Ulama dan NKRI

Ahad, 4 Februari 2018 | 01:03 WIB

Tegal, NU Online
Bupati Tegal Enthus Susmono mengatakan, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) adalah banteng ulama dan benteng NKRI. Oleh karena itu sudah sepatutnya Banser harus tetap teguh mengawal NKRI dari rongrongan pihak yang akan meruntuhkan NKRI.

Hal itu ditegaskan Enthus Susmono saat menghadiri Pendidikan dan Latihan Barisan Ansor Serbaguna (Diklatsar Banser) Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Kecamatan Tarub di Pesantren Al-Amin Desa Bulakwaru Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal.

“Selain menjaga NKRI, Banser harus berani menjaga ulama yang berpaham Ahlussunah wal Jamaah An-Nahdliyah. Oleh karena itu perintah ulama melalui garis organisasi Nahdlatul Ulama harus dilaksanakan sebagai bentuk ketaatan kita terhadap ulama,” tegas Ki Enthus yang pernah menjadi Kasatkorcab Banser Tegal itu.

Sementara itu, Kasatkorcab Banser Kabupaten Tegal M Mazhadi Zaeni mengajak semua Banser untuk bersaudara dan tetap memegang teguh nilai ketaatan kepada ulama.

“Selamat datang sahabat, mulai hari ini sahabat adalah saudaraku, kuterima dengan tangan terbuka sahabat. Apakah sahabat mau menerima saya sebagai saudara?” ungkap Zaeni yang disambut jawaban haru dari peserta.

Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Tarub Haryono menjelaskan, Diklatsar Banser PAC Ansor Kecamatan Tarub berlangsung 26-28 Januari 2018 dan diikuti oleh 160 peserta. Delapan puluh peserta berasal dari Kecamatan Tarub. Sedang sisanya berasal dari kecamatan lain, yaitu Kecamatan Pangkah, Adiwerna, Bumijawa, Bojong, Lebaksiu, dan Dukuhwaru.

Ini melampaui target dari jumlah peserta yang tadinya hanya 100 orang. “Jumlah ini merupakan kebanggaan sendiri mengingat ini adalah Diklatsar Banser pertama di Kecamatan Tarub,” ujarnya.

Menurutnya, ini adalah Diklatsar pertama di Kecamatan Tarub setelah 10 tahun lebih GP Ansor Kecamatan Tarub bangkit dari kevakuman. Diklatsar Banser diharapkan dapat mengeliatkan kembali Banser di Kecamatan Tarub.

“Karena Banser merupakan pasukan NU, maka dengan adanya penambahan jumlah pasukan Banser, dapat memperkuat eksistensi NU di Kecamatan Tarub,” pungkasnya.

Diklatsar diakhiri dengan pembaiatan yang dilaksanakan oleh Kasatkorcab dengan membacakan naskah baiat yang ditirukan oleh seluruh peserta. Pembaiatan dilanjutkan dengan penghormatan bendera merah putih, bendera NU, bendera Ansor, dan bendera Banser kemudian penyiraman air bunga yang diiringi tangis haru para peserta Diklatsar. (Hasan/Alhafiz K)


Terkait