Tegal, NU Online
Perhelatan yang cukup damai di tingkat kecamatan yang dibungkus dalam Konferensi Majelis Wakil Cabang (MWC) NU kecamatan Adiwerna akhirnya menetapkan KH Samudin Wa’ad sebagai rais syuriyah MWC NU dan Samiun sebagai ketua tanfidziyah untuk masa khidmat 2012-2017, Ahad (12 /2) di MTs Sunan Kalijaga.
Tahap pemilihan rais syuriyah dilakukan hanya dalam satu kali putaran karena yang memenuhi suara untuk mengikuti tahap pencalonan hanya KH Samsdin Wa’ad, sedangkan calon yang lain diantaranya KH Abdurohm hanya mendapat 1 suara, KH Muslim 2 suara, Muntofik hanya didukung 1 suara. Kiai Muanam 2 suara, Kafi memperoleh dukungan 1 suara, KH Bahrudin 2, Samiun 1, dan Khafid 2 suara.
<>
Terpilihnya Samiun sebagai ketua tanfidziyah menggantikan H Mahfudz dalam sidang yang dipimpin PCNU Kabupaten Tegal H Nur Kholis dan H Abdul Karim. Pada tahap pemilihan sempat muncul beberapa calon diantaranya Samiun yang didukung 8 suara, Mahfudz menadapat 6 suara, Al Fatah hanya merengkuh 3, Dakholin dan Muarif masing-masing hanya mengantngi 1 suara dari 19 suara yang sah.
Turut hadir dalam konferensi tersebut Rais Syuriyah PCNU kabupaten Tegal, KH Chambali Utsman, ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Tegal Ahmad Wasy’ari dan beberapa jajaran Muspika kecamatan Adierna dan beberapa pengurus PCNU Kabupaten Tegal.
Dalam sambutanya KH Chambali Utsman, menegaskan jaga kerukunan antar sesama pengurus dan anggota NU, sehingga kalau sudah aman maka semua program akan berjalan dengan baik tanpa adaya suatu kendala yang berarti. “Mudah-mudahan konferensi ini bisa berjalan dengan baik dan nantinya tidak ada ekses di kemudian hari,“ pesannya.
Sementara sekretaris panitia Slamet Umeh kepada NU Online melaporkan jumlah peserta yang mengikuti konferensi MWC NU merupakan utusan dari pengurus MWC dan pengurus ranting se kecamatan Adiwerna berjumlah 19 ranting.
“Semestinya kalau ranting itu hadir semuanya yang berjumlah 21 ranting, maka akan semakin meriah dan akan lebih memberikan kontribusi penuh warna bagi perkembangan NU di wilayah kecamatan Adiwerna,“ katannya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Muiz