Grobogan, NU Online
Tak ada satu pun ciptaan Allah yang sia-sia. Ciptaan itu bagai orang-orang tertentu bisa menjadi sebuah media pengingat kepada Penciptanya. Langit, bumi, gelapnya malam dan sinar cahaya di siang hari dapat menggerakkan akal dan hati untuk memuji kepada-Nya.
<>
Demikian diungkapkan KH Imron Hasani, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah saat ngaji tafsir ayat Al-Qur’an di Masjid jami’ Ki Ageng Selo, Desa Selo, Tawangharjo, Grobogan, Jateng pada Jum’at (21/2).
Pengajian yang digelar seminggu sekali ini, tak sedikit orang yang duduk khusyu’ untuk mendengarkannnya. Kali ini, Kiai Imron membahas Surat Al-an’am ayat 1. Dalam kajiannya, ia mengajak kepada para jama’ah untuk meresapi dan mengolah pikiran guna merenungi penciptaan alam semesta.
Pada kesempatan itu pula, ia mengungkapkan mengenai alasan mengapa dua makhluk ciptaan Allah yang bernama langit dan bumi lebih sering dipublikasikan dalam Al-Qur’an.
Menurutnya, tiada makhluk besar yang bisa dijangkau oleh kacamata manusia sebagai tanda kekuasaan-Nya kecuali langit dan bumi.
“Banyak ciptaan Allah yang lebih besar dibanding langit dan bumi. Misalnya, Arsy dan kursi. Namun Allah tidak memperbanyak dalam mempublikasikannya karena jangkauan penglihatan manusia tidak dapat menembusnya,” terang Kiai Imron yang juga sebagai Mustasyar MWC Tawangharjo.
Dengan fasilitas langit dan bumi, lanjut Kiai Imron, kita sebagai orang yang beriman harus mampu bertafakur dan lebih banyak mengingat Allah. “Bersyukurlah dengan fasilitas langit, bumi, kegelapan dan sinar cahaya yang Allah ciptakan, karena hal tersebut bisa menjadi sebuah media dzikir yang agung” tutupnya. (Asnawi Lathif/Abdullah Alawi)