Bojonegoro, NU Online
Banyaknya lembaga pendidikan, khususnya Madrasah Ibtidaiyah (MI) maupun Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Bojonegoro yang belum mampu merancang konsep-konsep pengembangan kelembagaan Madrasah secara mandiri menjadi perhatian tersendiri di lingkungan Kementerian Agama Bojonegoro.
<>
Hal tersebut, disampikan oleh Kepala Kementerian Agama Bojonegoro, H Abdul Wahib saat menerima audiensi Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Bojonegoro. Wahib menjelaskan saat ini kebanyakan Madrasah yang ada di Bojonegoro masih tergantung pada konsep-konsep yang dibuat oleh Mapenda yang diintruksikan ke bawah sehingga pengembangan Madrasah masih terkesan lamban, khususnya Madrasah-Madrasah yang ada di daerah tertinggal.
“Terkait hal tersebut, saat ini Kemenag Bojonegoro masih berusaha untuk mencari formula terbaik tentang bagaimana program percepatan ini dapat segera terlaksana dan IPNU-IPPNU sebagai organisasi pelajar dapat mengambil peran dan turut serta membantu terlaksananya program tersebut dengan cara sharing kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya dengan ketepelajaran,” tandasnya.
Sementara itu, ketua PC IPNU Bojonegoro, M Misbahul Munir menyampaikan beberapa hal terkait dengan agenda Rakercab IPNU-IPPNU Bojonegoro. Dia berharap, bahwasannya audiensi ini dapat menjaring aspirasi maupun saran-saran dari beberapa pihak, tak terkecuali masukan-masukan konstruktif dari Kemenag Bojonegoro untuk kemudian dirumuskan pada Rakercab IPNU-IPPNU Bojonegoro awal Juli nanti.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Munawwar M