Gowa, NU Online
Kebangkitan maritim kembali menjadi perhatian di kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Gowa. Hal ini mencuat dalam seminar maritim yang bertemakan "Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia" yang dihelat organisasi biru kuning ini, di Gedung Dharma Wanita Gowa, Sabtu, (29/11).
<>
Seminar yang dirangkaikan dengan Konfrensi Cabang (Konfercab) ke III ini, dihadiri ratusan kader PMII dari berbagai Komisariat yang ada. Rangkaian kegiatan ini pun, sengaja digelar dalam upaya mendorong penguatan isu maritim, serta semangat membangkitkan potensi laut Indonesia.
"Seminar maritim sebagai ingatan akan pentingnya laut. visi geo-politik yang diterapkan juga menitikberatkan pada soal kelautan dan kakuatan maritim. inilah respon kader PMII Gowa," tegas Asrullah, ketua panitia kegiatan.
Seminar yang dihadiri langsung oleh Ketua Tanfiziyah Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Gowa, KH Sanre', ini menghadirkan pakar sejarah kebudayaan, Shawaluddin Rala dan pakar maritim, Dr Kaharuddin, dengan moderator Humas PKB Sulsel, Ahmad Arfah.
"Banyak hal yang akan kami bicarakan, geopolitik, hankam, pengelolaan sumber daya di laut, kesejahteraan rakyat Indonesia dan sebagainya," sambungnya.
Shawaluddin Rala meyampaikan naskah lontara memuat kisah-kisah perjalanan pendahulu ketika mengarungi lautan. "Orang-orang Makassar sangat terkenal akan prespektif dan watak maritimnya, bahkan mereka mampu melintasi benua," tuturnya.
Sedang Kaharuddin yang juga pengurus KNPI Gowa ini mengatakan bahwa sistem pertahanan Indonesia sangat terbuka sehingga kapal-kapal asing sangat mudah masuk ke wilayah kita. "Saat ini ada beberapa ancaman dan gangguan yang yang bertujuan untuk melemahkan keutuhan NKRI," tandas Kaharuddin. (Ahmad Arfah/Abdullah Alawi)