Sidoarjo, NU Online
Setelah berbagai tahapan dilalui, PC Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sidoarjo akhirnya dinobatkan sebagai yang terbaik, kategori banom yang mewadahi kaum cerdik cendekia pada NU Jatim Award 2018. Ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi banom yang digawangi Sholehuddin itu.
"Sejatinya kami merasa belum pantas meraih predikat ini. Sebab, kami masih dalam tahap penataan organisasi. Jika dewan juri menetapkan terbaik, itu sejatinya lebih pada usaha kami dalam membangun jejaring kerja," kata Ketua ISNU Sidoarjo, Sholehuddin, Senin (9/7).
Wakil Ketua BPPTNU UNUSIDA yang baru dikukuhkan itu mengatakan, sebagai banom yang relatif masih muda, kehadiran ISNU masih belum populer di kalangan warga NU sendiri. Salah satunya ISNU Sidoarjo, yang dideklarasikan tahun 2007 silam di YPM Ngelom, Taman, Sidoarjo.
"Mulanya dianggap pesaing lembaga tertentu, persoalan sejatinya pada komunikasi yang terputus. Dari sinilah PC ISNU Sidoarjo merasa perlu melakukan reorientasi program dengan pendekatan sinergi tidak saja dengan PCNU, tapi juga lembaga dan banom," ujarnya.
Ia menjelaskan, selain dilibatkan pada kegiatan rutin seperti konfercab, musker hingga pleno, PCNU Sidoarjo juga melibatkan ISNU pada kegiatan lailatul ijtima' dan mujahadah yang tak pernah ketinggalan.
"Dalam kegiatan insidentil seperti Nuzulul Qur'an, NU Award dan Hari Santri. ISNU juga dipercaya dalam pendampingan keuangan dan perpajakan di RS Siti Hajar. Tahun ini ISNU bersama banom lainnya diberikan kepercayan dalam mengelola UNUSIDA sebagai Wakil Ketua BPPTNU," jelasnya.
Ia menambahkan, selain kegiatan, ISNU juga bersinergi dengan beberapa banom seperti dengan GP Ansor dalam dirosah kader. Dengan PMII bersinergi mengadakan seminar penanggulangan radikalisme, sumpah pemuda dan kajian rutin serta anggota baru.
"Lembaga yang sudah menjalin kerja sama ada LP Maarif dengan kegiatan pendampingan akreditasi madrasah, kurikulum 2013 dan seminar halal sehat. Bersama Lakpesdam menolak kebijakan full day school. Itu belum sekedar saling menghadiri kegiatan masing-masing," imbuhnya.
Selain itu, ISNU Sidoarjo telah memanfaatkan peluang potensi kekhasan daerah. Sidoarjo misalnya sebagai kota UKM menjadi sasaran program pembinaan.
"Sebagai Kota penyangga, tentu tantangan dalam migrasi luar biasa. Inilah yang kemudian menganggap penting program Rohisda yang telah digagas oleh PCNU bersama LP Ma'arif dan ISNU termasuk bagian di dalamnya. Sebagai kota literasi, ISNU pernah mendukung dalam event kompetisi di bidang ini pada salah sebuah sekolah. Ini yang terus dikembangkan," pungkas Widyaiswara Kemenag itu. (Moh Kholidun/Muiz)