Idarah Wustha 9Pimpinan Wilayah) Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah (Jatman) DKI Jakarta selama dua hari (18/6 - 19/6) menyelenggarakan Riyadlah Ramadhan Ulama Sufi 1437H. Kegiatan yang dihelat di Zawiyah Tarekat Idrisiyyah, Masjid Al Fattah Jl. Batu Tulis XIV No. 5, Juanda III Jakarta Pusat ini diikuti 80 peserta dari berbagai tarekat yang berhimpun di Jatman.
Acara dimulai Sabtu (18/6) dengan shalat zhuhur berjamaah, dilanjutkan dengan pembacaan istighotsah yang dipimpin oleh Ustadz Asep Saefuloh dari Tarekat Idrisiyyah.
"Alhamdulillah pada Ramadhan ini kita dapat menyelenggarakan riyadlah ulama sufi dengan tema ‘Menggapai Ilahi dengan Metode Thariqah’. Insyaallah Jatman akan terus mengadakan kegiatan untuk memperkuat kehadiran tarekat di masyarakat," papar Katib Jatman DKI Jakarta KH Ahmad Hidayat saat membuka acara.
Pada sesi pertama, Ustadz Abdul Latif dari Tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah (TQN) Suryalaya menyampaikan materi tentang Al-Qur'an. Penulis buku HATAM (Hafal Tanpa Menghafalkan) ini mengingatkan bahwa sufi sangat akrab dengan Al-Qur'an. "Mumpung Ramadhan, kita buat kebiasaan lebih akrab dengan Al-Qur'an agar lepas Ramadhan kebiasaan baru ini dapat terus berlanjut," ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Humas Kementerian Pemuda dan Olahraga H Amar Ahmad yang hadir dalam kesempatan itu menjelaskan program kepemudaan yang sedang dijalankan. "Banyak peluang kegiatan yang dapat dilakukan oleh para pemuda, khususnya pemuda pengamal tarekat. Negeri ini butuh pemuda-pemudi yang kuat tauhidnya untuk melakukan perubahan," ungkapnya mewakili Menpora yang berhalangan hadir.
Lepas shalat Tarawih, materi disampaikan oleh KH Maman Imanul Haq, pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan Majalengka. Ia sangat mengapresiasi kegiatan Jatman. "Dakwah sufistik diterima oleh semua kalangan. Saya banyak keliling luar negeri dan mendapati corak dakwah yang tepat adalah metode tasawuf," tegas anggota Komisi VIII DPR RI ini.
Hari kedua (19/6), selepas shubuh setelah dzikir dan shalawat, kajian disampaikan oleh Mursyid Tarekat Idrisiyyah, Syaikh Muhammad Fathurahman. Ia memaparkan adab dan suluk dalam tarekat. Acara ditutup selepas shalat ashar. (Red: Mahbib)