Jakarta, NU Online
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Tengah menyelenggarakan pendidikan alternatif untuk ketrampilan hidup (life skill). Program ini merupakan realisasi kerjasama antara PW IPPNU Jawa Tengah Direktur Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Kepemudaan (Dirjen PLSP) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas).
Wakil Ketua PW IPPNU Jateng Tazkiyatul Mutmainnah kegiatan ini dijadwalkan akan berlangsung selama tga hari, Jum’at – Ahad (26-28/12) di aula Balai Kelurahan Karangroto Kecamatan Genuk Semarang.. “Jenis pendidikan yang diberikan kepada peserta meliputi dua bidang masing-masing menjahit (tata busana) dan memasak (tata boga),” kata Tazkiyah.
<>Pendidikan life skill nantinya akan dilakukan secara bertahap. Tahap awal diselenggarakan di Semarang sebagai pilot project atas beberapa proyek sejenis yang telah dirancang oleh PW IPPNU Jateng. Diharapkan melalui kegiatan berupa pembekalan ketrampilan ini para peserta bisa memiliki atau meningkat kemampuannya di bidang rekayasa tata busana dan tata boga.
Dengan meningkatnya kemampuan yang dimiliki di kedua bidang itu maka selanjutnya diharapkan mereka dapat meningkatkan kemandiriannya sukur-sukur bisa mengembangkan usahanya sekaligus menciptakan lapangan kerja baru yang pada akhirnya bisa menyerap tenaga kerja, dengan demikian dari kegiatan ini pada akhirnya bisa menekan angka pengangguran.
Penyelenggaraan pendidikan life skill yang dibuka sekretaris PWNU Jateng Drs H N.Najahan Musyafak, MA ini diikuti 21 peserta anggota IPPNU, masing-masing 14 orang mengikuti pendidikan di bidang tata busana sedang selebihnya, tujuh orang mengikuti tata boga.
Materi ketrampilan yang akan disampaikan selama pendidikan komposisinya 20 persen berupa teori, praktek kerja (70 persen) dan evaluasi/ujian (10 persen). Bertindak selaku fasilitator masing-masing tim fasilitator dari IPPNU Jateng, fasilitator dari Balai Latihan Kerja Indonesia ( BLKI ) Semarang dan PT Rodeo Semarang, sebuah perusahaan garmen yang berlokasi di Semarang.
Program pendidikan ketrampilan untuk kalangan remaja seperti ini merupakan salah satu prioritas program kerja IPPNU secara nasional mulai dari tingkat pusat hingga ranting. “Ini sebagai pertanda bahwa IPPNU meski segmen binaannya adalah para pelajar dan mahasiswa namun tetap memperhatikan sektor-sektor non formal, hal ini untuk menyentuh kalangan usia remaja yang tidak duduk di lembaga pendidikan formal “ katanya.
Dengan demikian meski IPPNU adalah organisasi pelajar namun dalam kiprahnya tetap tidak melupakan problematika remaja-remaja seusia pelajar atau remaja yang sudah tidak beraktivitas di bangku pendidikan atau perkuliahan.
Sekretaris PWNU Jateng saat membuka acara ini mengatakan prakarsa PW IPPNU menyelenggarakan kegiatan pembekalan kepada kalangan wanita berusia muda merupakan langkah yang positif. “Ini positif sekali, ternyata IPPNU itu merupakan organisasi pelajar yang memiliki komitmen yang besar terhadap proses pembangunan bangsa dan negara,“ kata Najahan. (ul)