Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan dunia global yang semakin pesat, maka sangat dibutuhkan kader pelajar NU untuk belajar jurnalistik. Artinya, sebagai pemenuhan akan pendistribusian kader dibidang informasi dan komunikasi.
“Tanpa mengenal dunia jurnalistik, maka akan tergilas peradaban era digital ini,”ungkap Ketua PC IPPNU Brebes Nur Imah di sela-sela Pelatihan Jurnalistik Perempuan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Cabang Brebes di pondok pesantren Modern Al Falah Desa Jatirokeh Kec. Songgom Brebes Ahad (9/8).<>
Menurutnya, tulis-menulis adalah suatu kegiatan yang tidak asing lagi bagi pelajar. Baik pelajar berperan sebagai subyek/pelaku penulisan atau hanya sekedar pengguna hasil tulis-menulis. pelajar dalam proses belajarnya pasti selalu melakoni dua peran ini demi menuntaskan keilmuannya.
“Terlepas dari ada tidaknya minat dan bakat pelajar tersebut terhadap dunia tulis-menulis. Semua pelajar perlu mempunyai keterampilan ini,” ujarnya.
Pelatihan yang mengambil tema “Mencetak Jurnalis Pelajar Putri NU yang Berfikir Kritis dan Berkualitas” berlangsung selama 2 hari (8-9/7) dan itu diikuti 64 peserta dari 17 Anak Cabang se Brebes dan Komisariat.
Dalam keterangannya, Nur Imah lebih jauh menjelaskan tujuan digelarnya kegiatan tersebut. Antara lain Mengasah potensi diri dalam bidang jurnalistik, Menampung aktivitas dan kreativitas pelajar, Mengumpulkan, mengolah dan menyampaikan informasi, Mencetak Jurnalis muda bermutu dari kader IPPNU dan Menghidupkan Pers IPPNU.
Untuk mencapai hal tersebut, lanjutnya, Peserta digodok dengan kegiatan One Days Teenage Art Workshops, Diskusi Jurnalis dan Praktek Jurnalis. “Guna memeriahkan kegiatan tersebut, digelar juga pentas seni pelajar dan santri,” papar Imah.
Kegiatan dibuka Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Brebes Endang Setyastuti, S.E. Dalam sambutannya, beliau sangat respon terhadap kegiatan IPPNU Cabang Brebes ini. Pasalnya, dari ratusan jumlah Wartawan baik cetak, elektronik maupun cyber di Kabupaten Brebes yang perempuan dapat dihitung dengan
jari.
“Kami bangga upaya IPPNU mencetak Jurnalis Perempuan,” pujinya. Apalagi, lanjut Endang, perjuangan perempuan jarang mendapat perhatian karena pengungkapannya kurang mendalam akibat digali oleh kaum adam. Sedangkan bila digali dan sekaligus disiarkan oleh wartawan perempuan, maka akan lebih detil. Suara perempuan kurang dengungnya,” tuturnya.
Sebagai pemateri, Hamzah dari Lakpesdam NU Jakarta, Muamar Riza Pahlevi Radar Tegal, Chulasoh Ketua PC Muslimat NU dan Endang Setyastuti serta Nihlah Faridah dari PW IPPNU Jateng.
Materi yang disuguhkan meliputi Dasar-dasar Jurnalistik, Etika Jurnalistik, Praktek Membuat Mading, Majalah dan Koran, Mencari dan Menulis Berita dan berbagi pengalaman dengan Wartawan serta Simulasi mengidentifikasi berita dan feature.
“Mudah-mudahan, upaya ini bisa mencetak Wartawan atau penulis perempuan,” harapnya. (was)