Probolinggo, NU Online
Saat ini Pimpinan Cabang IPNU Kota Probolinggo berupaya dan bertekad untuk mandiri serta tidak tergantung lagi kepada bantuan pemerintah. Semua ini perlu dilakukan supaya tidak menjadi sebuah bomerang bagi kader berikutnya. Dengan demikian semua program kerja dapat dilaksanakan tanpa harus menunggu bantuan dari pemerintah.
<>
Demikian ditegaskan oleh Ketua IPNU Kota Probolinggo Abdul Jalal, Sabtu (14/3). Menurutnya kemandirian itu sangat diperlukan supaya kader bisa berusaha secara mandiri manakala mau menyelenggarakan kegiatan.
“Semua ini memang harus dilakukan oleh pengurus di semua tingkatan. Supaya mereka tidak selalu bergantung kepada dana hibah pemerintah. Sehingga manakala dana hibah tersebut tidak diberikan, roda organisasi tetap berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Menurut Jalal, konsep kemandirian itu sangat diperlukan supaya kader NU komitmen dan loyalitasnya tetap terjaga meski arus politik menghantam. Sehingga kepengurusan IPNU tidak terpengaruh oleh keberadaan politik praktis.
“Kita harus menjadi seorang kader NU yang kokoh seperti batu karang. Sebesar apapun cobaan dan permasalahan yang ada, kader NU tetap kuat dan ikhlas menjalankan roda organisasi demi menampung aspirasi pelajar NU,” jelasnya.
Demi mewujudkan kemandirian tersebut terang Jalal, maka PC IPNU Kota Probolinggo mewajibkan semua pengurus di semua tingkatan harus pernah mengikuti Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) dan Latihan Kader Muda (Lakmud) supaya kader itu tetap setia dan loyal terhadap NU yang sudah terdoktrin.
“Selain itu, kami menerapkan sistem uang kas kepada seluruh pengurus. Hal ini sebagai bentuk rasa memiliki dan bisa membedakan antara yang bekerja dan yang masih menganggur maupun yang masih sekolah. Mudah-mudahan para pengurus tetap memiliki jiwa yang kuat untuk bersama-sama demi memajukan IPNU di Kota Probolinggo,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)