Jember, NU Online
Kehadiran IPNU-IPPNU di sejumlah pergguruan tinggi, diharapkan tidak hanya sebagai formalitas dan sekedar buat euforia dalam berorganisasi, namun yang lebih penting adalah menjadi benteng dari masuknya berbagai aliran sesat dan gerakan radikal yang belakangan terindikasi marak ‘menyerang’ kampus.
Demikian diungkapkan Ketua Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Jember, Jawa Timur, Ardi Wiranata saat memberikan pengarahan dalam Makesta (Masa Kesetiaan Anggota) Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) IPNU-IPPNU Universitas Islam Jember (UIJ) di gedung Yayasan Miftahus Sa’adah, Dusun Durjo, Desa Karangpring, Sukorambi, Jember, Jawa Timur, Senin (11/2).
Menurutnya, tugas IPNU-IPPNU saat ini cukup berat, karena tantangan yang dihadapi juga berat. Kalau dulu, anggota IPNU-IPPNU hanya fokus penataan organisasi dan pembekalan seperlunya, tapi sekarang harus lebih gesit dan peka dalam membaca hadirnya aliran-aliran yang sesat, sekaligus mencari cara untuk menghadangnya.
“Ini tugas mulia yang wajib dilakukan. Arah perjuangan PKPT harus ditata sejak awal agar tidak terjadi miskomunikasi atau tumpang tindih gerakan,” ucapnya.
Sementara itu, pembina PKPT IPNU-IPPNU UIJ, Solehuddin berharap agar Makesta tersebut menjadi tonggak baru bagi berkembangnya IPNU-IPPNU di Kabupaten Jember.
“Saya bersyukur karena Makesta sudah lama tidak saya jumpai di sini (UIJ),” ucapnya.
Makesta yang berlangsung selama dua hari tersebut, diikuti oleh 40 mahasiswa dari berbagai fakultas di UIJ (Red: Aryudi AR).