Daerah

Indonesia Menjemput Bencana

Sabtu, 22 Juni 2013 | 03:40 WIB

Jember, NU Online
Berbagai bencana yang melanda Indonesia belakangan ini, sesungguhnya tidak lepas dari  dari perilaku masyarakat yang cenderung  mengabaikan norma-norma agama. Perilaku masyarakat yang semakin jauh dari agama, membuat Allah SWT murka sehingga diturunkanlah malapetaka itu. 
<>
“Kata orang-orang, bencana di Indonesia bukan datang sendiri tapi memang dijemput, karena prilaku manusia itu sendiri,” ujar KH Abdullah Syamsul Arifin saat memberikan ceramah dalam acara Doa dan Dzikir Manaqiban Syekh Abdul Qadir Jailani di Pesantren Al-Qodiri, Gebang, Jember, Kamis malam (20/6).

Menurut Gus A’ab –sapaan akrabnya--  tidak ada kemaksiatan yang tidak mendatangkan malapetaka, baik bagi pelaku maupun orang lain di sekitarnya. Sebab, malapetaka ada kalanya memang diturunkan untuk memberi peringatan atau untuk mencegah agar kemaksiatan tidak semakin merajalela. 

“Kalau kemaksiatan yang dilakukan pribadi-pribadi, itu balasannya kepada orang tersebut, tapi kemaksiatan yang dilakukan secara terbuka dengan sistem sosial yang telah ada, itulah yang menyebabkan tsunami, banjir bandang dan sebagainya,” lanjutnya.

Karena itu, Ketua PCNU Jember itu mengapresiasi adanya gerakan doa dan dzikir yang rutin dilakukan oleh jama’ah manaqiban pimpinan KH Muzakki Syah itu setiap malam Jumat legi. Sebab, katanya, dzikir merupakan salah satu upaya yang bisa menggagalkan datangnya adzab Allah.

Doa dan dzikir tersebut dihadiri oleh  puluhan ribu jama’ah yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, sebagian Jawa Tengah bahkan Malaysia. Selain itu, sejumlah kiai dan pejabat penting juga hadir mengisi panggung utama seperti Mahfudz MD,  Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan Saifullah Yusuf dan seorang ulama dari Irak.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Aryudi A Razaq 


Terkait