Daerah

Hormatilah Guru Bila Ingin Ilmu Barokah

Selasa, 15 Mei 2018 | 22:00 WIB

Hormatilah Guru Bila Ingin Ilmu Barokah

Sekretaris PCNU Jember, Moch Eksan

Jember, NU Online
Menghormati guru merupakan salah satu kunci sukses meraih ilmu yang barokah. Tanda-tanda  ilmu yang barokah adalah ilmu tersebut diamalkan dan bermanfaat untuk dirinya dan orang  lain serta mendatangkan kebaikan. 

Namun sayang, dewasa ini penghormatan murid kepada guru sudah menipis. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Sekretaris PCNU Jember, Moch Eksan saat memberikan tausiyah dalam acara  Haflatul Imtihan Madrasah  Khulaisyiah ke-40 & Lepas Pisah PAUD dan SD Nurul Barokah, Dusun Lanasan, Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur, Senin (14/5) malam.

Menurutnya,  salah satu pemicu berkurangnya penghormatan murid  kepada guru adalah munculnya kesombongan pada diri murid.

“Sehingga kalau dia berhasil, dia bilang itu karena usahanya sendiri, rajin belajar dan sebagainya. Tapi anehnya, kalau dia gagal, maka sekolahnya yang jadi kambing hitam,” tukasnya.

Eksan menambahkan, menghormti guru adalah bagian dari tatakrama mencari ilmu. Ketika tatakrama tersebut dilewati, bukan berarti si murid tidak bisa pintar. Boleh jadi dia pintar tapi kepintarannya tidak barokah. 

“Akhirnya ilmu yang dia punya tidak membawa manfaat, tidak membawa kebaikan dalam hidupnya,” jelasnya.

Dikatakan Eksan, Islam menempatkan  guru dalam  posisi yang terhormat dan mulia. Hal ini tercermin dari  ungkapan Sayidina Ali bahwa barang siapa yang mengajari dirinya barang satu haruf, maka beliau menganggapnya sebagai guru. 

“Bayangkan ini hanya satu huruf, ini menunjukkan betapa kita wajib menghormati guru,” urainya.

Eksan menegaskan bahwa pesantren merupakan lembaga yang sampai saat ini masih memegang teguh tradisi menghormati guru. Selain itu, ustadz dan guru-gurunya tidak begitu mempermasalahkan nominal gaji yang diterimanya. Itulah salah satu yang menyebabkan ilmu yang diajarinya barokah. 

“Barokah itu tak bisa dilihat tapi efeknya bisa dirasakan,” cetusnya. (Aryudi Abdul Razaq/Muiz)


Terkait