Daerah

Halal Bihalal Kiai Wahab Terinspirasi Kreativitas Sahabat Bilal

Sabtu, 1 Agustus 2015 | 03:03 WIB

Jepara, NU Online
Kreativitas dalam beribadah seperti juga halal bihalal diawali oleh sahabat Bilal. Berawal ketika Nabi Muhammad SAW mendengar bunyi sandal Bilal di surga sebelum ia masuk ke dalamnya. Nabi bertanya amal apa yang dilaksanakan?
<>
Ternyata setelah berwudlu ia langsung menunaikan shalat 2 rekaat. Sandal atau alas kaki lebih dulu masuk surga sebelum orangnya. Demikian dijelaskan Ketua Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kaffah (P4SK) Jepara Kiai Nurul Musyafa’ saat taushiyah di salah satu majlis taklim, Kamis (30/7).

Ibadah yang dilakukan Bilal kemudian disebut sebagai sunah taqririyah yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini sejalan dengan hadits Nabi, “Siapa yang memulai membuat contoh kebaikan, maka ia mendapat pahala perbuatannya dan pahala orang-orang yang mengikuti perbuatan ini.”

Di Indonesia, perbuatan positif yang sesuai dengan dalil tersebut ialah tradisi halal bihalal. Sebab tradisi yang dipopulerkan oleh KH Wahab Hasbullah ini budaya untuk saling maaf-memaafkan. Halal bihalal. Sesuai dengan wazan yadan biyadin. Sehingga tak salah saat hari rayapara TKI, perantauan mudik tidak lain tujuannya untuk berhalal bihalal.

Alhasil kegiatan positif ini lanjutnya dilaksanakan di seluruh negara tidak hanya muslim bahkan non muslim juga melaksanakannya.

“Dengan membuat ‘sunah’ yang baik kemudian dilestarikan pahalanya akan terus mengalir utamanya kepada pencetus kreativitas yang positif ini,” terang pengasuh pesantren putri Roudlotul Hidayah Margoyoso, Kalinyamatan, Jepara. (Syaiful Mustaqim/Alhafiz K)


Terkait