Klaten, NU Online
Wakil Mudir Aam Idarah Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Umar Muthahar mengatakan, fungsi NU adalah untuk menuntun umat (menjadi imam) yang tidak lepas dari sebuah resiko, seorang Imam harus selalu sabar dalam menghadapi umat.
Hal tersebut dikatakan saat dirinya mengisi taushiyah di acara Halal bi Halal yang digelar Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Klaten Jawa Tengah di Pesantren Al-Qur’an Al-Barokah Samben, Gunting, Wonosari, Klaten, Ahad (22/7).
"Tiga hal atau amalan yang bernilai sangat besar di hadapan Allah SWT yang hanya bisa dinilai oleh Allah, yakni pertama puasa, kedua sabar dan ketiga adalah mema’afkan kesalahan saudaranya, ujarnya.
Dikatakan, warga NU harus selalu menjalin silaturahim, selalu mempertahankan akidah NU demi mempertahankan NKRI. NU harus menjaga kekompakan karena seringnya diadu domba oleh pihak tertentu. Tidak mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran yang baru, tidak boleh kehilangan jati diri, selalu bermusyawarah dan konsultasi kepada Ulama’ serta jangan sampai berjalan sendiri-sendiri.
Ketua PCNU Klaten H Mujiburrahman mengatakan, Halal bi Halal yang yang berlangsung hingga sekarang ini merupakan rintisan KH Abdul Wahab Hasbullah.
"Di saat Indonesia terancam oleh disintegrasi bangsa, sowanlah Bung Karno kepada KH Abdul Wahab Hasbullah untuk mendapatkan solusi. Akhirnya Beliau mengusulkan supaya mengadakan acara silaturahim bersama usai lebaran dengan nama Halal bi Halal untuk saling memaafkan dan acara tersebut telah mentradisi di Indonesia sampai sekarang," urai Mujib.
Acara ini dimeriahkan oleh Grup Rebana MCS Trucuk dan Grup Musik Komunitas Jalanan pimpinan Farid putra almarhum Mbah Surip yang mana Farid memiliki sebuah impian mulia yaitu ingin memiliki Pondok Pesantren Tak Gendong. (Minardi Kusuma/Muiz)