Temanggung, NU Online
Pernyataan politisi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, tentang mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid dinilai mencoba memanipulasi sejarah. Hal tersebut dilihat dari materi ucapan Sutan yang tidak didasarkan pada fakta yang ada pada saat itu. Adanya statemen tersebut justru akan menjatuhkan nama Sutan sendiri di mata public.
<>
“Saya tidak menyalahkan dalam hal Sutan memberikan statemen, bahwa itu wajar ketika dia memiliki cara pandang yang berbeda. Namun yang saya sayangkan justru dia mengeluarkan statemen yang tidak didasarkan pada fakta dan bukti-bukti yang nyaris tidak ada. Untuk orang sebesar Sutan, itu sebenarnya sangat tidak etis, apalagi dia tokoh nasional dan tokoh partai politik,” kata Koordinator Jaringan GUSDURian Kabupaten Temanggung, Abaz Zahrotien, saat membedah kasus Sutan Bathoegana bersama puluhan jurnalis di Balai Wartawan Temanggung, Selasa (27/11).
Dikatakan, dengan adanya hal tersebut, Sutan mencoba melakukan tindak manipulasi sejarah. Fakta bahwa KH Abdurrahman Wahid diturunkan dari jabatannya karena koalisi politik ditolak dan mencoba dibangun isu bahwa KH Abdurrahman Wahid adalah orang yang tidak bersih dalam menjalankan Negara.
“Saya melihat, dia ingin menjatuhkan Gus Dur dengan melintir sejarah,” katanya.
Ia mengatakan, dengan adanya pernyataan tersebut, Sutan terbukti memiliki kepentingan politik dengan pola vis a vis terhadap kelompok Nahdlatul Ulama yang menjadi basis utama pendukung KH Abdurrahman Wahid.
“Kalau kepentingan politik jelas ada, arahannya jelas dengan menjatuhkan Gus Dur, artinya dia ‘menantang’ kelompok NU yang menjadi basis Gus Dur. Gus Dur juga mantan Ketua Umum PBNU,” tambahnya.
“Kita tahu bahwa Partai Demokrat sedang mengalami krisis kepercayaan dari berbagai pihak, termasuk dari konstituennya sendiri. Mungkin, dia berfikir bahwa dengan mengatakan Gus Dur buruk dalam hal manajemen negara bisa dijadikan pembanding untuk mencitrakan partai dan pimpinan partainya. Tetapi ini justru salah dan akan menimbulkan kemarahan masyarakat,” terangnya.
Ketika ditanyakan terkait tuntutan Jaringan Gusdurian Temanggung terhadap pernyataan Sutan Bathoegana yang controversial tersebut, pihaknya memilih untuk menyikapi secara arif dan jangan terpancing emosi.
“Kami marah jelas iya, kami tersinggung itu pasti. Tetapi kami coba sikapi dengan arif. Pada akhirnya masyarakat akan menilai bahwa apa yang dikatakan Sutan itu salah. Dan kami yakin Sutan akan mendapatkan apa yang seharusnya ia dapat sebagai imbalan atas perkataannya itu,” tandasnya.
Redaktur: Mukafi Niam