Blitar, NU Online
Ketua PBNU H Syaifullah Yusuf ( Gus Ipul) ikuti senan pagi bersama 14 ribu lebih lansia di halaman Pendopo Sasana Adhi Praja Kanigoro, Kabupaten Blitar, Sabtu (28/5) kemarin.
Selain senam bersama lansia, kehadiran Gus Ipul yang juga Wakil Gubenur Jatim itu dalam rangka menyaksikan pemecahan Rekor Musium Republik Indonesia (Muri) makan nasi pecel Blitar dan minum sari belimbing. Acara ini digelar usai senam bersama-sama. Ikut mendampingi Gus Ipul, Bupati Blitar H Riyanto dan Wakilnya Marhenis.
Gus Ipul mendukung gerakan bela dan beli produk Blitar yang diadakan oleh Pemkab Blitar. Karena dengan mengonsumsi produk dalam negeri, akan mampu mengangkat perekonomian daerah."Dengan diawalinya gerakan bela dan beli produk dari Blitar, mampu menjadikan daerah-daerah lain Jawa Timur, untuk ikut mengadakan gerakan serupa. Sehingga mampu meningkatkan ekonomi daerah khususnya di Jawa Timur," ujar Gus Ipul.
Menurutnya Blitar memiliki banyak menu makanan khas dan berkualitas yang bisa dibeli. "Perlu dikampanyekan terus untuk membeli produk Indonesia. Di sini banyak produk yang bisa dibeli dan berkualitas, terlebih kulinernya. Wislah pokoe enak pool," katanya.
Mantan Ketua PP GP Ansor itu juga mengatakan, saat ini angka harapan hidup bagi lansia juga semakin tinggi, sehingga jumlah lansia juga banyak. Ada sekitar 4 juta lansia yang berada di Jatim.
“Pemerintah akan terus berupaya untuk memberikan perhatian serius, terutama pada lansia agar mereka semakin diperhatikan,’’ ungkap Gus Ipul.
Sementara itu Bupati Blitar H Riyanto mengatakan acara itu digelar dalam rangka promosi kuliner andalan Blitar yakni nasi pecel bledeg. "Ibu-ibu kumpul ini dalam rangka mempromosikan kelebihan Blitar lewat pemecahan MURI makan nasi pecel bledeg (pedas-red)," ungkap Bupati.
Menurutnya angka peserta 14.000 lebih, itu sangat fantastis. Karena bisa melebihi kegiatan serupa yang di gelar di Madiun yang jumlah pesertanya hanya 9.217 orang. Banyaknya peserta itu juga melebihi target panitia yang hanya menargetkan 11 ribu peserta saja.
“Sebelum memecahkan Muri dengan makan nasi pecel, ibu-ibu lansia tadi melakukan senam bersama dulu. Pokoknya sehat badannya kenyang perutnya karena makan nasi pecel beledheg,’’ kata bupati.
Makan nasi pecel dan minum sari buah belimbing masal dimulai dengan disaksikan tim Muri. Saat makan nasi pecel berlangsung, tim dari Muri juga berkeliling untuk menghitung para peserta yang makan nasi pecel serta minum sari buah belimbing. Setelah dihitung, tim Muri mencatat, jika peserta yang makan dan minum pecel serta sari buah belimbing mencapai 14.730.
"Setelah kami hitung, jumlah peserta yang makan nasi pecel dan minum sari buah belimbing di Kabupaten Blitar, mematahkan rekor dari Madiun yang hanya 9.217 pincuk. Jadi kali ini, Kabupaten Blitar memecahkan dua rekor sekaligus, yakni makan nasi pecel terbanyak dan minum sari buah terbanyak dengan peserta mencapai 14.730," ungkap Sri Widayati, Manager Eksekutif Muri.
Selanjutnya perwakilan Muri menyerahkan sertifikat kepada Rijanto dan Marheinis. Rijanto mengatakan, pemecahan rekor Muri makan nasi pecel dan minum sari belimbing adalah untuk lebih memperkenalkan kuliner khas Kabupaten Blitar, agar lebih dikenal di Nusantara.
"Nasi pecel Blitar berbeda dengan Madiun, karena pecel di Blitar memakai kencur sehinga rasanya lebih terasa. Sedangkan sari buah belimbing merupakan produk asli dari Kabupaten Blitar," terang Rijanto.
Bedanya, lanjut Ketua IPSI Kab. Blitar itu. Nasi pecel khas Blitar bumbu sambelnya diberi kencur dan pedas sehingga biasa di juluki nasi pecel beledeq. Sementara nasi pecel Madiun tidak. Begitu juga dengan kerupuknya. Pecel Blitar pakai rempeyek sedangkan nasi pecel Madiun pakai krupuk puli.
“Kalau dengan pecel Kediri hampir sama. Cuma Kediri ditambahi sambal tumpang,’’ jelasnya.
Selain makan nasi pecel, para peserta juga memecahkan rekor makan lempong belimbing, cokelat, serta telur rebus. Mereka makan bersama-sama menggunakan bungkus daun pisang atau dipincuk.(Imam Kusnin Ahmad/Zunus)