Salah satu faktor pendukung keberhasilan pengajaran di Madrasah Diniyah Takmiliyah di antaranya adalah kompetensi guru madrasah. Mereka dituntut memiliki wawasan keagamaan luas dan menguasi metode pembelajaran kepada para santrinya.
Demikian disampaikan Kiai Abu Amar, Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kecamatan Reban, Kabupaten Batang dalam acara silaturahmi dan halal bihalal ustadz dan ustdzah madin takmiliyah se-Kecamatan Reban, Ahad (17/7).
“Mari kita terus belajar, terus meningkatkan mutu pengajaran kita. Sebab keberhasilan para santri salah satunya ditentukan oleh bagaimana cara ustadz itu mengajar santrinya,” katanya di hadapan 320 ustadz-ustadzah di Dusun Sijeruk, Desa Pacet, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang.
Kiai Abu mengatakan, peningkatan mutu pembelajaran di madrasah diniyah takmiliyah mutlak dilakukan mengingat pendidikan keagamaan ini semakin hari terus diminati oleh masyarakat. Peningkatan mutu pendidikan merupakan bentuk tanggung jawab para pengelola madrasah kepada masyarakat.
“Jangan sampai santri lulusan madrasah diniyah takmiliyah tidak hafal Juz Amma’, Tidak hafal surat-surat pendek. Guru madrasah harus memerhatikan cara mengajarnya. Jangan hanya datang mengajar lalu pulang, namun harus menguasai dan harus berkualitas” ujarnya.
Kiai Abu yang merupakan alumni Pesantren Apik Kaliwungu Kendal itu menambahkan, pendidikan keagamaan seperti madrasah diniyah takmiliyah merupakan jawaban bagi masyarakat dalam rangka membekali putra-putrinya dengan ilmu agama dan ahlakul karimah. Pendidikan karakter, katanya, sedini mungkin harus diberikan kepada anak-anak mengingat masa sekarang telah terjadi penurunan moral di tengah masyarakat.
“Masyarakat pun harus mendukung keberadaan madrasah diniyah. Jangan hanya mendorong putra-putrinya belajar di sekolah umum, namun juga harus mendorong mereka untuk ngaji, belajar di madrasah diniyah takmiliyah. Sebab di madrasah ini pendidikan karakter paling diutamakan,” katanya.
Sementara itu Kiai Wahyudin, pengurus cabang FKDT Kabupaten Batang menguraikantentang faktor-faktor yang mendukung kesuksesan dalam pengelolaan madrasah diniyah takmiliyah. Menurutnya, ada empat faktor pendukung. Pertama, kualitas guru madrasah, kedua, keberadaan santri, ketiga, dukungan dari wali santri dan masyarakat, dan keempat, sarana-prasarana pembelajaran yang memadai.
“Bila keempat faktor ini ada dan mampu berjalan bersamaan, maka keberadaan madrasah diniyah akan terus istiqamah dan hidup. Tidak seperi lampu disko yang sebentar mati, sebentar hidup. Mari kita dukung bersama, Jangan sampai terjadi ada madrasah diniyah yang vakum” pungkasnya.
Forum komunikasi madrasah diniyah takmiliyah (FKDT) merupakan wadah bagi para pengelola madrasah. Di Kecamatan Reban Kabupaten Batang saat ini telah berdiri 48 madrasah diniyah takmiliyah, yang kurikulum pembelajarannya mengikuti LP Ma’arif NU dan Kemenag. (Zaenal Faizin/Alhafiz K)