Subang, NU Online
Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Subang mengutuk keras atas tindakan kekerasan yang menimpa salah seorang pimpinan Pondok Pesantren di Cicalengka, Kabupaten Bandung, KH Emon Hasan Basri (Ceng Emon) yang juga akrab disapa Mama Santiong.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi kekerasan tersebut bermula saat pimpinan Pondok Pesantren Al-Falah, Cicalengka, Kabupaten Bandung, KH. Umar Basri tiba-tiba diserang oleh orang tak dikenal saat sedang wiridan usai shalat Shubuh di Masjid Al-Hidayah sekitar pukul 05.30 WIB, Sabtu (27/1).
Diduga, pelaku yang tidak diketahui motif dan identitasnya tersebut menyerang dari arah belakang secara membabi buta. Akibatnya korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit AMC Cileunyi, Bandung dengan kondisi luka parah di bagian kepalanya.
"Kami PC GP Ansor Kabupaten Subang mengutuk keras tindakan kekerasan yang menimpa seorang ulama," ujar Ketua PC GP Ansor Kabupaten Subang, Asep Alamsyah Heridinata, Sabtu (27/1).
Menurutnya, kekerasan tersebut, selain merupakan kejahatan sadis juga merupakan bentuk pelecehan kepada sosok ulama.
"Kami tak rela jika para ulama menjadi sasaran kekerasan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Apa pun motifnya," tandasnya.
Saat ini, kata Asep, berdasarkan hasil koordinasi dengan Pimpinan GP Ansor Kabupaten Bandung, kondisi Mama Santiong sudah membaik dan akan dirawat inap.
"Mudah-mudahan segera membaik dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya mendesak kepada aparat penegak hukum, dalam hal ini Kepolisian Republik Indonesia untuk segera menangkap pelakunya.
(Baca: LBH Ansor Jabar Dampingi Kasus Kekerasan Ulama Cicalengka)
"Kami percaya kepolisian akan bertindak cepat. Karena, kalau dibiarkan ini akan berdampak fatal terhadap kondisi hari ini dimana Jawa Barat sedang menghadapi tahun-tahun politik. Bisa saja ada oknum yang memanfaatkan situasi ini," pungkasnya. (Ade Mahmudin/Kendi Setiawan)