Daerah

Fatwa Sesat MUI Picu Gerakan Ekstrem Kelompok GAPAS di Cirebon

Ahad, 1 Maret 2015 | 05:25 WIB

Cirebon, NU Online
Keluarga Besar NU (KBNU) Cirebon mengecam unjuk rasa kelompok GAPAS pada 15 Februari lalu di pesantren Nurul Qur'an desa Setu Kulon, Weru, Cirebon. KBNU menilai aksi GAPAS menghadirkan citra negatif pesantren itu di masyarakat. Karena dicitrakan seolah-olah mengajarkan paham sesat, beberapa hari terakhir aktivitas terhenti di pesantren tersebut termasuk berhentinya aktivitas santri menghafal Al-Qur'an.
<>
KBNU selama ini memang bersikap toleran terhadap gerakan ekstrem GAPAS yang dipimpin Andi Mulya. Namun, pihak KBNU kini merespon aktif kelompok yang menamakan Gerakan Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat (GAPAS) yang mengatasnamakan agama dengan dalih menegakan amar ma'ruf nahi munkar.

Menurut KBNU, cara dakwah GAPAS berlebihan karena dilakukan dengan kekerasan yang jelas munkar, intimidasi, dan teror, bukan dengan cara-cara yang ma'ruf (kebaikan) sebagaimana ajaran dakwah Rasulullah SAW.

Ketua Rabithah Ma'had Islamy (RMI) Cirebon KH Badrudin Hambali menilai, aksi Andi Mulya bersama kelompoknya melebihi batas karena melakukan penekanan terhadap MUI untuk mengeluarkan fatwa sesat terhadap kelompok atau majelis tertentu yang dianggap tidak sesuai dengan paham GAPAS.

"Apa yang sudah dilakukan Andi Mulya sudah berlebihan. Dengan dalih fatwa MUI, GAPAS melakukan tindakan kekerasan dengan membubarkan kelompok tersebut," ujarnya saat ditemui setelah pertemuan bersama KBNU di pesantren Assalafiyah, Bode, Plered, Cirebon, Jumat (28/2).

Dalam pertemuan ini KBNU menyatakan sikap terkait permasalahan tersebut. Mereka mengecam segala bentuk eksploitasi agama Islam sebagai pembenaran tindak kekerasan, intimidasi, dan teror terhadap kelompok tertentu. Karena, hal tersebut bertentangan dengan visi Islam yang mengajarkan sikap santun, damai, dan toleran.

KBNU juga mengimbau masyarakat Cirebon untuk mewaspadai gerakan apapun terutama yang mengatasnamakan agama.

Keluaga Besar NU terdiri atas beberapa unsur organisasi. Mereka yang tergabung antara lain RMI, GP Ansor, Majelis Dzikir Rijalul Ansor, Banser, Pagar Nusa, ISNU, IPNU, IPPNU, PMII, Fatayat NU, Lakspesdam NU, KSS, Pesantren Gedongan, Pesantren Kempek, Hamada, Pesantren Babakan Ciwaringin, Pesantren Balarante, Pesantren Kepuh, dan Pesantren Salafiyah Bode. (A Imam Baehaqi/Alhafiz K)


Terkait