Daerah

Ekspedisi Ramadhan GP Ansor Merauke untuk Izakod Bekai Izakod Kai

Senin, 27 Juni 2016 | 19:58 WIB

Ekspedisi Ramadhan GP Ansor Merauke untuk Izakod Bekai Izakod Kai

Ekspedisi Ramadhan GP Ansor Merauke

Merauke, NU Online
Momentum bulan suci Ramadhan, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Merauke, Papua menggelar kegiatan “Ekspedisi Ramadhan” dengan tema aktualisasi nilai izakod bekai izakod kai (satu hati satu tujuan).

Ketua PC GP Ansor Merauke Syahmuhar M Zaein mengatakan, Ekspedisi Ramadhan ini diwujudkan dengan berbagai kegiatan antara lain kultum, buka puasa bersama, tadarus, dan membuka rumah zakat untuk memfasilitasi penyaluran zakat fitrah bagi kader-kader binaan GP Ansor Merauke.

Eskpedisi Ramadhan dilakukan tiap Jumat, Sabtu, dan Ahad sepanjang bulan Ramadhan. Adapun tempat-tempat yang dikunjungi adalah Masjid Kampung Gudang Arang, Mushala Kampung Pale, Masjid Babussalam Noari, Kampung Payum dan Kampung Transmigrasi Jagabob serta warga binaan Lapas kelas II B Merauke.

Di Kampung Payum dan Kampung Pale, ekspedisi menemui warga muslim, sedangkan di kampung transmigrasi Jagabob tim Ekspedisi Ramadhan bergabung dengan kader-kader Ansor dan warga masyarakat.

Ekspedisi Ramadhan, menurut Syahmuhar, dilakukan untuk meningkatkan rasa solidaritas dan rasa ukhuwah antarwarga NU di Merauke. “Ini penting kami lakukan mengingat di Merauke gerakan radikalisme berbasis Islam, walaupun grafiknya sangat rendah, tapi mulai bermunculan. Gerakan-gerakan organisasi keagamaan yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia mulai hadir di Merauke,” jelasnya Senin (27/6).

Dengan ekspedisi Ramadhan, lanjut Syahmuhar, GP Ansor mengharapkan tumbuhnya semangat nasionalisme warga Papua khususnya bagi kader-kader binaan GP Ansor Mearauke.

“Selain itu, Ekspedisi Ramadhan GP Ansor Merauke juga dapat dipahami sebagai bentuk kepedulian kader Ansor Papua kepada sesama walau hanya sebatas silaturahim. Di Ekspedisi Ramadhan ini kami ingin menyampaikan pesan-pesan moral untuk kaum muda dan para orang tua agar betul-betul ketat dalam memperkuat pendidikan anak, terlebih pendidikan agama. Sebab, saat ini, kalau tidak dikontrol generasi kita akan didoktrin paham-paham yang radikal,” pungkasnya. (Abdul Muiz Syaerozie/Abdullah Alawi)


Terkait