Probolinggo, NU Online
Puluhan anak yatim di Desa Sumberkerang Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo, Senin (11/2) malam menerima santunan dari Takmir Masjid Nurul Huda. Sebelum diberi santunan, puluhan anak yatim ini diarak keliling desa dengan diiringi oleh Drumband Bintang Sembilan.<>

Gup drumband ini adalah binaan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Gending.

Iring-iringan anak yatim dan drumband ini membuat sesak kanan kiri jalan yang dilaluinya. Sebab sebagian besar masyarakat hampir memenuhi separuh badan jalan.

Santunan diberikan dalam rangka peresmian Masjid Nurul Huda sekaligus untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Takmir Masjid Nurul Huda Habib Abdullah Abdul Qodir Albuftain mengatakan pemberian santunan itu merupakan wujud kepedulian sosial dari segenap pengurus masjid. “Walaupun jumlahnya tidak seberapa, semoga santunan ini bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya,” ungkapnya.

Menurutnya, memberikan santunan anak yatim juga merupakan salah satu ibadah yang dilakukan untuk memakmurkan bumi Allah. Ibadah yang menyeimbangkan diri kita sebagai seorang individu dan secara sosial. Memberikan santunan terhadap anak yatim menjadi bagian dari nilai ibadah yang utama. Terutama bagi orang-orang yang memiliki penghasilan atau kekayaan berlebih.

“Memberikan santunan terhadap anak yatim akan semakin meningkatkan amalan ibadah dan mendekatkan diri kita dengan Allah SWT dan Rasullullah SAW. Jika kita memperoleh kelebihan rizqi dari Allah SWT, ada baiknya berbagi sebagai wujud rasa syukur atas nikmat yang kita terima,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Gending Muslimin Saba ketika ditemui NU Online. Menurutnya, anak yatim adalah anak yang ditinggalkan mati ayahnya selagi ia belum mencapai umur balig. Dalam Islam, anak yatim memiliki kedudukan tersendiri. Mereka mendapat perhatian khusus dari Rasulullah SAW. “Mudah-mudahan santunan yang diberikan oleh Takmir Masjid Nurul Huda ini bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari anak yatim,” harapnya.



Redaktur     : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar