Daerah

LDNU Jateng Ajak Dakwah Lisan dan Tulisan

Selasa, 13 Desember 2016 | 09:02 WIB

LDNU Jateng Ajak Dakwah Lisan dan Tulisan

Sam'ani

Brebes, NU Online
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Provinsi Jawa Tengah KH Sam’ani S MA mengajak kepada para dai untuk berdakwah tidak hanya melalui lisan, tapi juga tulisan. Bahkan dakwah tulisan jangan sampai kalah cepat dengan status ataupun berita berita hoax yang kerap mengisi dunia maya. 

“Kita jangan sampai kalah cepat dalam berdakwah lewat tulisan,” kata Sam’ani mubaligh muda asal pekalongan ini saat mengisi Pendidikan Kader Dai (PKD) PC LDNU Kabupaten Brebes, di gedung NU, Ahad (11/12) kemarin.

Sam’ani melihat, dakwah yang dilakukan para dai dan daiyah NU masih berkutat dengan metode ceramah, padahal bisa dengan tulisan. Dan ceramahnya tersebut lebih banyak banyolannya meskipun hal tersebut masih banyak yang suka. 

Dia menyarankan agar para dai mengikuti tadisi tokoh tokoh NU jaman dulu yang mampu melihat kondosi masyarakatnya. Bukan riil masyarakat wajib dipahami sehingga ketika memasukan nilai nilai agama, bisa diterima dengan lapang dada. 

Berdakwah itu,lanjutnya, tidak boleh dengan frontal. Dakwah dengan kekerasan tak mungkin bisa berhasil, malah mendapat antipati daripada simpati. “Berdakwah itu, alangkah indahnya dengan kasih sayang, bukan revolusi tapi evolusi,” tegasnya. 

Karenanya, dalam berdakwah ada hidayah dari Allah SWT. Kalaupun tidak berhasil, itu urusan Allah. 

Selain itu, dia mengkritik para dai yang perbendaharaanya masih sangat terbatas, sekadar ramai. Jangan segan segan untuk belajar dan terus belajar, membekali diri dengan ilmu yang mumpuni. Termasuk banyaknya dai yang berbekal dari sekadar melihat televisi dan browsing internet, bukan produk pesantren yang tentunya sangat dangkal dalam penafsiran maupun pemaknaan kelam Illahi. 

Ketua LDNU Kabupaten Brebes KH Agus Mudrik Khaelani Al Hafidz menjelaskan, Pendidikan Kader Da’I (PKD) tingkat Kabupaten Brebes digelar selama dua hari. PKD bertujuan untuk memperluas wawasan dan cakarawala pemikiran serta memenuhi dai daiyah diberbagai daerah yang membutuhkan.

“Boleh dibilang, NU gudangnya dai daiyah. Tetapi perlu dididik lebih lanjut agar dalam penyampaian dakwah selalu rahmatan lil alamin,”  ujarnya.

PKD, kata Gus Mudrik, diikuti 150 orang peserta dari perwakilan 17 PAC LDNU. PKD ini mengangkat tema Optimalisasi peran Dai NU dalam pemantapan Ahlussunah Waljamaah dan peningkatan spiritualitas para Dai NU di Kabupaten Brebes. (wasdiun/abdullah alawi)


Terkait