Jember, NU Online
Untuk mengantisipasi kian tersebarnya aliran radikal, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Ajung, Kabupaten Jember, membentuk Ranting NU Wirowongso II, Kecamatan Ajung. Kehadirannya sebagai jawaban atas keresahan warga lantaran kian tersebarnya aliran radikal di kawasan tersebut.
Penjelasan ini dikemukakan Wakil Ketua MWCNU Ajung, Ustadz Nurhadi. “Bahwa pembentukan Ranting NU dimaksudkan menjawab kerisauan warga menyusul kian massifnya pergerakan aliran radikal di Kecamatan Ajung,” katanya, Rabu (14/2).
Seperti diketahui, Kecamatan Ajung, khususnya di daerah Gladak Pakem, menjadi pusat pengembangan aliran salafi. Bahkan di kawasan ini sudah berdiri lembaga pendididkan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
"Warga merasa kurang nyaman karena mereka bukan hanya tidak bersosialisasi dengan masyarakat, tapi ajarannya mengundang permusuhan dengan warga sekitar. Mereka sudah terang-terangan menuding amaliah NU sesat, bid'ah dan sebagainya," tukasnya kepada NU Online.
Dirinya berharap agar pembentukan Ranting NU yang berbasis di Dusun Sumberejo itu menjadi pertanda bahwa kawasan tersebut adalah milik warga NU yang tidak boleh dijamah kegiatan kelompok salafi.
Sebagai bentuk kesungguhan, di lokasi tersebut dipasang papan nama Ranting NU dan bendera NU yang bersebar di sejumlah sudut. Tidak hanya itu, di jalan utama dusun malah dibangun gapura dengan tulisan Anda Memasuki Kawasan Nahdlatul Ulama (NU) Wilayah Sumberejo, Wirowongso, Ajung, Jember.
Sementara itu, Ketua Pengurus Ranting NU Wirowongso II, Yazirul Ulum memastikan akan menghidupkan Dusun Sumberejo dengan kegiatan NU, mulai dari yasinan hingga lailatul ijtima. Dalam pengakuannya, kegiatan NU di Desa Wirowongso sudah jalan, namun ke depan akan semakin ditingkatkan.
"Kalau warga sudah kuat ke-NU-annya, saya kira ini otomatis sudah menjadi benteng dari pengaruh ajaran radikal," pungkasnya. (Aryudi A Razaq/Ibnu Nawawi)