Pringsewu, NU Onine
Tahun 2017 merupakan tahun politik bagi Kabupaten Pringsewu. Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati periode 2017-2022 akan digelar untuk menentukan siapa yang bakal menjadi orang nomor satu di kabupaten dengan semboyan Bersenyum Manis tersebut.
Dalam sambutannya pada Harlah ke-70 Muslimat di lapangan Gemah Ripah Pagelaran, Bupati Pringsewu H Sujadi yang juga Mustasyar PCNU Pringsewu mengatakan bahwa NU lahir sebelum adanya Pilkada. Oleh karenanya ia mengingatkan kepada warga NU untuk tidak terpengaruh dengan kondisi perkembangan Pilkada yang terjadi.
"Ada Pilkada maupun tidak ada, sekali NU tetap NU sekali Muslimat tetap Muslimat," tegasnya dihadapan ribuan jamaah yang memenuhi lapangan, Sabtu (16/4).
Abah Sujadi, begitu ia sering disapa, mengatakan bahwa yang paling ia takuti adalah ketika Muslimat tidak mau menjadi Muslimat lagi. "Saya paling takut kalau sampai Muslimat mogok tidak mau bermuslimat lagi. Muslimat tidak mau lagi mengurusi keluarga. Tidak mau ngaji lagi," katanya.
Meski demikian, Sujadi menilai bahwa kiprah Muslimat setempat sangat membantu pembangunan pemerintah daerah selama berada di bawah kepemimpinannya. Oleh karenanya atas nama Pemda, ia mengucapkan terimakasih dan apresiasinya atas segala kiprah dan karya Muslimat selama ini.
Pada kesempatan tersebut, ia juga berpesan kepada Muslimat untuk tetap berpegang teguh kepada 4 pilar kokohnya Indonesia sehingga dapat terus berkiprah di Muslimat. "Pegang kuat PBNU yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan Undang Undang Dasar," tegasnya.
Diakhir sambutannya, Sujadi menyerahkan hibah tanah wakaf miliknya kepada NU untuk pengembangan kantor dan rencana pendirian Universitas NU di Kabupaten Pringsewu. Sertifikat hibah tersebut tersebut diserahterimakan langsung dari Bupati kepada Ketua PCNU kabupaten Pringsewu H Taufiqurrahim didampingi Rais Syuriyah KH Ridwan Syuaib.(Muhammad Faizin/Zunus)