Jombang, NU Online
Jelang perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jombang, Jawa Timur gencar melakukan trobosan-trobosan guna menciptakan Pemilu yang berkualitas. Setelah beberapa waktu lalu Bawaslu mengenalkan buku saku perempuan mengawasi Pemilu 2019 kepada jajaran pengurus Fatayat dan Muslimat di Kecamatan Kabuh, Jombang, terbaru Bawaslu meluncurkan Ular Tangga Keluarga Awasi Pemilu,
Di samping itu, pada kesempatan tersebut Bawaslu juga menyosialisasikan materi-materi pengawasan Pemilu. Dalam hal ini Bawaslu menggandeng Fatayat dan Muslimat Kecamatan Ngoro, Jombang, Selasa (4/12) di Kantor Panwaslu Ngoro.
Komisioner Bawaslu Jombang, Khudrotun Nafisah kepada NU Online, Rabu (5/12) menuturkan, Ular Tangga Keluarga Awasi Pemilu 2019 tersebut sebagai media permainan serta sosialisasi terkait Pemilu yang dapat diterapkan di keluarganya masing-masing.
Para pengurus Fatayat dan Muslimat, kata dia, harus bersedia mengajak bermain anak, ayah dan anggota keluarga lain sekaligus menyampaikan materi pengawasan pemilu yang diperoleh. "Dengan cara ini diharapkan pengawasan Pemilu bisa lebih masif dan berkelanjutan melalui forum keluarga," jelasnya.
Ia menjelaskan, pihak Bawaslu sengaja memilih kalimat Ular Tangga Keluarga Awasi Pemilu untuk menggambarkan visi KPU sebagai penyelanggara Pemilu.
"Kita memilih tagline Ular Tangga Keluarga Awasi Pemilu, secara filosofi kami meluncurkan gerakan keluarga untuk sosialisasi dan pendidikan pengawasan Pemilu," ujarnya.
Ditambahkan, filosofi yang diambil juga, lantaran mencermati peran sentral ibu terkait pendidikan karakter. Dalam rangka menjaring kelompok perempuan selain telah meluncurkan buku perempuan mengawasi, pihaknya berharap media ular tangga ini diharapkan melengkapi proses sosialisasi pengawasan sehingga menjadi lebih efektif.
Media ular tangga ini diberikan barcode yang apabila discan dengan ponsel genggam langsung membuka situs pustaka digital Bawaslu Jombang. Dalam situs pustaka digital terdapat buku-buku yang telah disiapkan oleh divisi SDM dan Organisasi Bawaslu Jombang untuk diakses masyarakat luas.
Menurutnya, berdasarkan data pemilih dalam Pilkada Kabupaten Jombang 2018 terdapat sebanyak 50,07% perempuan di Jombang, dan ini, paparnya, sangat potensial untuk dilibatkan dalam pengawasan Pemilu.
Terlebih keluarga, menurut pandangannya, mempunyai peran yang sangat vital dalam pengawasan Pemilu. Melalui keluarga yang memahami akan hakikat Pemilu secara baik, maka optimisme akan lahirnya pemimpin yang bersih dan bijak pun menguat.
Peran keluarga adalah sebagai pengawas penyelenggaraan Pemilu, penangkal kejahatan Pemilu hingga penyosialisasi Pemilu yang baik, benar dan sesuai aturan yang berlaku.
"Maka, peran keluarga dalam menyukseskan agenda pemilu tidak dapat dipandang remeh. Perlu disiapkan dan menjadi ujung tombak dalam meningkatkan kualitas pemilu melalui keluarga sadar Pemilu," ucapnya.
Pemilu merupakan salah satu bentuk kegiatan demokrasi di Indonesia. Adanya Pemilu berarti proses demokrasi di Indonesia berjalan secara tepat. Proses demokrasi sebagai alat untuk mencari pemimpin yang berasal dari rahim rakyat.
"Maka, proses ini perlu untuk dijaga kualitasnya dan ditingkatkan pelayanannya. Agar semakin tahun angka partisipasi meningkat. Semakin tinggi partisipasi, semakin tinggi pula legitimasi sosial yang akan diterima," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Muiz)