Jambi, NU Online
Rektor IAIN Sultan Thaha Syaipudin (STS) Jambi Prof Dr Muchtar Latif Mpd berpendapat, membasmi pembalakan liar perlu pendekatan agama.
Cara non teknis dengan penyuluhan agama Islam misalnya melalui khotbah Jumat atau dialog antar umat beragama untuk menyadarkan masyarakat tidak merusak hutan, kata Mukhtar kepada wartawan di Jambi, Senin.
<>Untuk memulai itu IAIN STS Jambi bekerjasama dengan Dinas Kehutanan, dan lembaga kerjasama Uni Eropa-Indonesia (FLEGT) Jambi akan menggelar dialog antar umat beragama pada 9 Mei 2007.
Perspektif agama itu penting karena setiap manusia yang zolim suatu ketika akan sampai pada titik nadir mengakui kesalahan perbuatannya.
Jika pendekatan agama rutin disampaikan hingga ke kalangan masyarakat paling bawah (grass root) mudah-mudahan kerusakan hutan di Jambi tidak lagi berlanjut. "Paling tidak perspektif agama bisa dijadikan sebagai suplemen," ujar Muchtar.
Masyarakat juga perlu mengetahui dan mengawal program pemerintah membangun sektor kehutanan di Jambi. Kampanye kehutanan melalui pendekatan agama itu, IAIN akan mencoba membuat sebuah buku tentang kehutanan.
Sementara itu, Kadis Kehutanan Jambi, Ir Budidaya menyambut baik kerjasama dengan IAIN karena pembangunan kerusakan hutan melalui kegiatan non fisik yang tidak terukur akan menopang program secara fisik.
Pemerintah dan aparat hukum penegak selama ini telah banyak cara untuk menekan pembalakan liar, termasuk dengan cara represif untuk membuat efek jera namun hal itu terus berlangsung. (ant/sim)