Daerah

Banser Bantu Kesehatan Warga di Pringsewu dengan Aji Tapak Sesontengan

Rabu, 6 Maret 2019 | 06:15 WIB

Banser Bantu Kesehatan Warga di Pringsewu dengan Aji Tapak Sesontengan

ATS Banser Husada

Pringsewu, NU Online
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Husada (Basada) Lampung membantu kesehatan 459 warga Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung selama bakti sosial empat hari dengan metode Aji Tapak Sesontengan (ATS). 

Kasatkorwil Banser Lampung, Tatang Sumantri, di Pringsewu, Rabu (6/3) menjelaskan, Banser pantang mundur sejengkal pun dari kegiatan keagamaan, kebangsaan, kemasyarakatan dan kemanusiaan.

"Terima kasih untuk kader Ansor Banser di Pringsewu yang menyukseskan acara tersebut di empat kecamatan, Pardasuka, Ambara, Pagelaran dan Gadingrejo," ujar dia.

Tatang melanjutkan, di setiap kecamatan, Baksos penyembuhan alternatif penyakit medis nonmedis ATS tanpa modus jual obat dan gratis digelar di dua pekon (desa) mulai Sabtu hingga Selasa, 2-5 Maret 2019.

"Satu titik berkisar 50 peserta, namun yang paling penuh di Pare, Gadingrejo, 140 peserta berdasarkan informasi Kasatkorcab Pringsewu sahabat Sunarman," kata dia.

Ketua Rijalul Ansor Pringsewu Taufik Hidayat membenarkan pernyataan Tatang. Menurut dia, di Klaten, Gadingrejo sejumlah 40 warga menerima manfaat ATS, dan di Pare sejumlah 140 peserta.

"Alhamdulillah, upaya dilakukan Ansor Banser memberi manfaat bagi warga selain edukasi kesehatan," kata dia.

Penyembuhan ATS merupakan metode penyembuhan warisan jenius leluhur nusantara untuk penyembuhan beragam penyakit medis dan nonmedis seperti asma, jantung, vertigo, migrain, diabetes, asam urat, asam lambung, maag tanpa obat dan tanpa rasa sakit.

"Saya punya asam lambung, saya coba jeruk nipis yang disiapkan panitia untuk warga yang mempunyai keluhan maag dan asam lambung, ternyata benar, ada perubahan saya rasakan, demikian juga masyarakat yang mengalami keluhan seperti saya, jeruk nipis kecut tapi tidak membuat perih," kata Taufik.

Pelaksana Tugas Kasatsuswil Basada Lampung Gatot Arifianto menjelaskan, penyembuhan hanya menggunakan sentuhan lembut. Dalam terapi ATS, Gatot didampingi Banser Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan yang sudah mengikuti pelatihan ATS, Moch DA Wibowo.

"Terapi ATS tidak sakit dan sebentar saja. Alhamdulillah kaki sudah lurus saat melangkah, sebelum terapi jalannya bengkong, sudah parah setahun, pakai obat," ujar Turyanti, warga Tanjung Anom, Ambarawa yang menderita asam urat setahun lebih.

Sunaryo, warga Klaten, Gadingrejo yang menjalani operasi syaraf kejepit beberapa tahun lalu juga menyatakan membaik setelah diterapi ATS.

"Dua tahun sudah kaki dan bagian bawah perut sakit dan kencang kalau buat berjalan. Sekarang sudah mulai enteng dan tidak kencang lagi," ujar Sunaryo. (Red: Muhammad Faizin) 


Terkait