Banda Aceh, NU.Online
Aksi baku tembak antara pasukan TNI dan GAM, kembali pecah di kawasan pegunungan Siron, Kecamatan Indrapuri, pada Kamis (4/12) kemarin, anggota GAM dapat dilumpuhkan di tempat dan dua anggota TNI mengalami luka tembak. Di lokasi, aparat menyita 1 senjata RPD, 1 pistol Colt, 1 senjata Gerand, 1 Uzi rakitan, 1 revolver rakitan, 1 granat buatan Korea, serta sejumlah besar amunisi, pakaian dan logistik GAM.
Komandan Kodim 0101/Aceh Besar, Letkol Joko Warsito kepada Wartawan tadi malam mengatakan, insiden kontak tembak di kawasan pegunungan yang berjarak sekitar 20 kilometer arah timur Kota Banda Aceh itu, merupakan aksi bentrokan susulan antara pasukan TNI dengan anggota GAM yang terjadi sehari sebelumnya, Rabu (3/12). Dalam insiden sebelumnya, dua dua anggota GAM dilaporkan tewas, dan aparat berhasil menyita 1 pucuk senjata sten, 1 GLM, dan 1 granat.
<>Menurut dia, lokasi kontak tembak itu diindikasikan hendak dipakai sebagai lokasi melaksanakan upacara HUT GAM. Hal ini, katanya, terlihat dari banyaknya anggota GAM dari beberapa wilayah yang kumpul di lokasi tersebut. "Lokasinya sangat terjal dan curam. Menurut GAM, lokasi kontak tembak itu bernama 'Pentagon.' Lokasinya sekarang sudah sampai puncak, mungkin mereka (GAM) tidak akan bisa lari lebih jauh lagi, karena berhadapan dengan jurang yang sangat dalam," kata Dandim.
Dikatakan, insiden susulan di kawasan pegunungan Desa Siron, kembali terjadi pada pagi tanggal 4 Desember, yang biasanya diperingati GAM sebagai milad. Saat itu, katanya, anggota TNI yang terus melakukan patroli dan pengejaran, kembali berjumpa dan terlibat baku tembak dengan sekitar 50 sampai 60 anggota GAM. Dalam aksi itu, dua anggota TNI dilaporkan mengalami luka tembak. Dikatakan, kedua anggota TNI yang mengalami luka tembak yaitu, Sertu Lamane dan Praka Ade Suparman, telah dievakuasi dengan menggunakan helikopter untuk selanjutnya dirawat di Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda. Dia menyebutkan, satu anggotanya kena tembak di bagian leher belakang tembus sampai bahu kiri, dan satunya hanya terkena serpihan granat di bagian leher. "Yang terkena tembakan, pelurunya keluar lagi. Tapi keduanya tidak apa-apa, tidak terlalu serius," ujarnya.
Menurut dia, setelah mengevakuasi korban, prajurit TNI kembali melakukan pengejaran, dan menjelang sore hari kembali terlibat baku tembak dan berhasil melumpuhkan dua anggota GAM. "Tapi identitasnya tidak diketahui, karena anggota tidak mengenal wajah mereka," ujarnya.
Sampai tadi malam, lanjut Joko, anggota TNI masih terus melakukan pengejaran. Diperkirakan, anggota GAM itu adalah dari kelompok Gajah Keng dan Gajah Puteh. "Kekuatan mereka cukup besar, sekitar 50 sampai 60 orang," katanya.
Ditambahkan, seusai kontak tembak, aparat berhasil 1 senjata RPD, 1 pistol Colt, 1 senjata Gerand, 1 Uzi rakitan, 1 revolver rakitan, 1 granat Korea, 280 butir amunisi AK, 50 amunisi M-16, 4 amunisi GLM, 40 amunisi SP, 1 amunisi Shot Gun, serta sejumlah pakaian dan logistik GAM.
Pada bagian lain, Dandim Joko Wasito mengatakan, sampai kemarin pihaknya tidak bisa mengidentifikasi keempat korban di pihak GAM, dalam dua hari insiden kontak tembak tersebut. Dia juga tidak yakin kalau yang berhasil dilumpukan dalam insiden itu adalah panglima GAM Aceh Besar, Abu Nek. Namun, katanya, berdasarkan informasi masyarakat Abu Nek juga telah meninggal karena sakit, tapi tidak dimakamkan di daerah perkampungan.
"Kita tidak tahu apakah dia meninggal dalam aksi kontak tembak atau karena sakit. Tapi kita sedang melakukan pelacakan untuk membuktikan kebenarannya," kata Joko.
Ditambahkan, karena lokasi yang sangat terjal dan curam, dua korban anggota GAM yang meninggal dalam kontak tembak pada Rabu (3/12), telah dimakamkan sesuai syariat Islam di lokasi terjadinya insiden.
Koops
Jubir Koops Letkol CAJ Ahmad Yani Basuki juga melansir tentang peristiwa di Siron pada 4 Desember itu. Dikatakannya, dalam dua hari terakhir ini, 10 pria yang diyakini anggota GAM berhasil dilumpuhkan aparat.
Dari Markas Koops di Lhokseumawe, Yani mengatakan, kontak tembak di Aceh Selatan di Kampung Silolo Kecamatan Pasi Raja. Pada insiden pukul 08.50 WIB itu, tiga anggota GAM dilumpuhkan. Mereka Nyak Rahmad (23) M Nizar (21) dan Mukhtar (25). Semuanya warga Desa Silolo. TNI hanya menyita dari korban barang logistik GAM seperti beras, gula pasir dan minyak goreng.
Masih di Aceh Selatan, kontak tembak antara TNI terjadi di Desa Seuberang, Kecamatan Samu Dua. Dalam insiden itu seorang anggota GAM dilumpuhkan. Seorang anggota TNI berluka tembak. Sedangkan di Kecamatan Nisam, kontak tembak di Desa Panton, dalam insiden itu dua pria diklaim sebagai anggota GAM meninggal, masing-masing Abdullah bin Yusuf (27) sebagai Panglima Sagoe GAM dan Saiful Manaf Alias Sipon (27).
Menurut Ahmad Yani Basuki, Kamis (4/12) ke