Daerah

Asparagus dan NU Poncol Salurkan Bantuan untuk Korban Lombok

Kamis, 13 September 2018 | 15:30 WIB

Asparagus dan NU Poncol Salurkan Bantuan untuk Korban Lombok

Rombongan Gus tiba di Lombok, NTB

Lombok, NU Online
Untuk menopang semangat kebangkitan di Lombok setelah dilanda musibah gempa bumi beberapa waktu lalu, perkumpulan kiai muda Jawa Timur yang tergabung dalam Aspirasi Lora dan Gus (Asparagus) bekerjasama dengan MWC NU dan GP Ansor-Banser Poncol Magetan menyalurkan bantuan dalam bentuk dana kepada korban terdampak bencana di Lombok.

Rombongan para Gus tiba di Lombok pada Rabu (12/9) dan langsung menuju beberapa titik lokasi terdampak bencana. Salah satu yang didatangi adalah Yayasan Pesantren Al-Kautsar, yang berada di Teluk Kode Desa Malaka Kecamatan Pamenang Lombok Utara.

Di pesantren yang dihuni sekitar 150 santri itu, rombongan menyalurkan bantuan sebesar sepuluh juta yang diserahkan kepada pimpinan yayasan, Tuan Guru Syuaib Yusuf.

Di sana rombongan melihat langsung kondisi bangunan pesantren yang sebagian besar hancur total. Para santri dan masyarakat sekitar pesantren terpaksa tinggal di tenda-tenda darurat. "Meskipun hanya sekedarnya, tapi aktifitas belajar mengajar di pondok pesantren ini alhamdulillah tetap berjalan," tutur Tuan Guru Syuaib. 

Rabu malam, perjalanan dilanjutkan dengan melakukan pertemuan dengan Bupati Lombok Utara, KH Najmul Akhyar. 

Dalam pertemuan itu Bupati menjelaskan bahwa sebagian besar kantor pemerintahan hancur dan pelayanan masyarakat dilakukan di tenda-tenda darurat yang telah didirikan bersama para relawan. Ia menyebut korban bencana  di Lombok mencapai 427 jiwa. 

"Bupati sangat mengapresiasi atas kunjungan kami dan mengucapkan terima kasih dikarenakan kepedulian dari pihak terutama malam ini yang bersilaturahim yaitu dari Asparagus dan MWC NU, Ansor-Banser Poncol Magetan," jelas perwakilan Asparagus, Habib Mustofa atau Gus Toev.

Setelah melihat kondisi terkini di beberapa titik lokasi terdampak bencana, Asparagus menyampaikan bahwa yang dibutuhkan hari ini untuk berjalannya kembali aktivitas pendidikan, utamanya pesantren adalah perbaikan dan pembangunan fisik bangunan yang hancur. 

"Kami atas nama pesantren-pesantren di Jawa Timur siap jika akan diadakan kerjasama dengan melakukan pengiriman santri-santri dari Lombok untuk nyantri ditempat kami," katanya. 

Sementara hingga saat ini para korban bencana juga masih memiliki keterbatasan berupa logistik. Sehingga sangat diharapkan kepedulian dari seluruh elemen masyarakat. Sekedar informasi bahwa gempa susulan di Lombok sampai saat ini sudah terjadi sebanyak 1.300 kali guncangan.

"Bahwa Lombok ini tidak hancur ataupun luluh lantak. Tapi sedang menata kembali, menjadi daerah yang lebih baik ke depannya, daerah santri yang akan lebih bersinar akan kemajuan serta keislamannya," katanya. (Ariz/Zaenal Faizin/Muiz)


Terkait