Proses kaderisasi menjadi bagian penting dari perkembangan organisasi. Menyadari hal itu, Pengurus Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Pati menyelenggarakan Konferensi Cabang (Konfercab) pada Ahad (14/3) kemarin, di Pondok Pesantren Darul Hidayah, Runting, Pati.
Agenda Konferensi ini diniatkan untuk menyegarkan kepemimpinan GP Ansor Pati yang sebelumnya dikomando KH Arsyad Muhammadun. Konferensi ini dihadiri sejumlah pengurus PCNU Pati, PW GP Ansor Jawa Tengah, serta kader dan pengurus PAC Ansor di Kabupaten Pati.<>
Sekretaris Panitia, Ircham Shodiq, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meneruskan estafet regenerasi pemuda NU, yang sebelumnya agak tersendat.
“Melalui kegiatan konfercab ini, kami mengharap muncul pemimpin-pemimpin muda dari NU yang siap mengawal perubahan di Kabupaten Pati. Sehingga, kota Pati menjadi lebih dinamis, nyaman dan mengedepankan kepentingan rakyat,” terang Ircham.
Mantan ketua PC GP Ansor, KH. Arsyad Muhammadun menegaskan bahwa Ansor bukan hanya organisasi yang tinggal diam dalam menyikapi problem masyarakat di Pati.
“Sebagai organisasi sosial-pemuda yang berada di bawah payung Nahdlatul Ulama, Ansor peduli pada masalah sosial yang hadir di Pati. Misalnya, merebaknya karaoke, jama’ah aliran yang dianggap sesat dan problem mendasar lain yang berkaitan dengan kepemimpinan politik. Namun, kami punya cara tersendiri untuk menyelesaikan persoalan,” ungkap Arsyad.
Maka dari itu, imbuhnya, Ansor punya jalan pergerakan yang berbeda dengan organisasi lain. “Jadi, jangan dianggap Ansor hanya diam saja melihat krisis moral dan persoalan lain yang hadir di tengah kehidupan warga Pati,”.
Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, Jabir Al-Faruqi, memandang bahwa persoalan organisasi tidak bisa dilepaskan dari konteks sosial-budaya masyarakat.
“Spirit organisasi itu menjadi bekal untuk melangkah, maka niatnya harus jelas dan bervisi. Kelemahan mendasar orang NU itu, pada persoalan budaya organisasi yang masih lemah” terang Jabir.
“Sudah seharusnya, Ansor Pati bisa mengawal perubahan di daerah ini dengan meneruskan program kaderisasi dan mendinamisasikan organisasi sebagai rujukan bagi masyarakat. Kan sejarahnya, kaum Ansor zaman awal Islam itu menjadi rujukan Rasulullah, maka Ansor sekarang harus jadi rujukan rakyat,” tegas Jabir menebar semangat bagi ratusan kader Ansor.
Konferensi GP Ansor Pati ini akhirnya menghasilkan kesepakatan berupa ketua baru, yakni Ahmad Sulhan, melalui proses aklamasi. Di akhir acara, Sulhan mengajak kepada seluruh kader Ansor dan generasi muda nahdliyyin di Pati untuk bersama-sama mengawal perubahan organsasi menjadi rujukan kaderisasi dan pematangan kepemimpinan.
“Saya mengharapkan, agar tidak ada konflik ataupun ketidakharmonisan di antara kader muda NU. Saya ingin agar Ansor ini bisa menjadi rumah bersama bagi generasi muda yang siap mengawal kepentingan rakyat dan memperjuangkan kesejahteraan warga Pat,i” katanya. (mon)