Daerah

Ancaman Radikalisme Butuh Penanganan Sistematis

Selasa, 16 September 2014 | 09:05 WIB

Jombang, NU Online
Indonesia menjadi salah satu negara yang diperebutkan paham keagamaan garis keras internasional saat ini. Upaya mengatasinya tidak cukup dengan cara sederhana. Langkah-langkah masif diperlukan sebagai gerakan semesta menolak paham-paham merusak keagamaan masyarakat Indonesia.
<>
"Indonesia itu medan pertempuran aneka paham internasional. Apa langkah kita?" demikian Wakil Sekretaris PCNU Jombang Ahmad Samsul Rijal dalam Pelatihan Aswaja NU di aula Yayasan Pendidikan Islam Sunan Giri, Gadingmangu, Perak, Jombang, Ahad (14/9).

Langkah-langkah sistematis mengantisipasi paham radikalislme, Rijal mengatakan, perlu digerakkan. "Jangan membuat pernyataan yang  membuat tegang banyak orang, karena Islam itu rahmatan lil alamin."

Rais Syuriyah PCNU Jombang Kiai Wazir Ali mengupas banyak hal tentang perang ideologi yang mengemuka di dunia ini. "Kita mesti yakin bahwa amaliyah dan keyakinan kita yang berdasar Rahmatan Lil Alamin ini, benar. Guru-guru kita mempunyai sanad keilmuan yang jelas," ujar alumnus dan pengajar di pesantren Paculgowang Jombang di hadapan peserta pelatihan yang terdiri atas para guru dan tenaga pendidikan.

Pada penutupan Ketua Aswaja NU Center Jombang Yusuf Suharto menjawab pertanyaan peserta tentang rahmat Islam dan keselamatan Islam. Menurutnya seperti dikatakan hadits Rasul SAW, golongan di luar Aswaja akan masuk neraka. Hanya saja mereka tidak akan abadi di neraka. Ia mengutip antara lain pendapat Imam Ghazali dalam Faishalut Tafriqah.

"Para ulama menyatakan, golongan yang masih masuk kategori golongan atau firqah  Islam tapi melakukan bid'ah akidah, maka mereka masuk neraka, karena akidahnya yang salah. Tapi sebagai muslim mereka akan masuk surga,” kata Yusuf. (Fajar Ardana/Alhafiz K)


Terkait