Yogyakarta, NU Online
Ikatan Alumni An-Nuqayah (IAA) Yogyakarta mengadakan bedah buku dan musyawarah besar ke-8 di Gedung Multi Purpose UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Sabtu (15/11). Mereka mencoba merespon maraknya tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama belakangan ini di Indonesia.
<>
Mantan Ketua IAA Naufil Istikhari menganggap penting bedah buku ‘Jahiliyah Kontemporer dan Hegemoni Nalar Kekerasan’. Menurutnya, buku ini sangat relevan dengan kondisi yang ada di Indonesia tentang kekerasan yang mengatasnamakan agama, sehingga buku ini cocok untuk dibedah.
“Harapan saya, bagaimana nantinya ada pertukaran gagasan antara peserta dan pemateri, sehingga tidak menutup kemungkinan orang lain bisa menerapkan hasil gagasan tersebut dengan pola-pola damai,” ungkap Naufil.
Sementara penulis buku tersebut Prof Dr Abd A’la mengatakan, “Hadirnya buku itu menjadi pemicu bagaimana agar masyarakat Indonesia bisa melihat dan merespon terhadap kekerasan dan terorisme yang telah menguat saat ini.”
Kita, kata penulis yang kini diamanahkan sebagau Rektor UIN Sunan Ampel, harus menyikapi kejadian tindakan kekerasan dan terorisme.
“Salah satu yang disebut fundamentalisme bukan hanya fundamentalisme keagamaan. Fundamentalisme negara sekuler juga ikut andil dalam menciptakan kekerasan,” jelas Abd A’la. (AFF/Alhafiz K)