Kuningan, NU Online
Upaya pelestarian alam dan lingkungan hidup yang hijau dan berkelanjutan tidak henti-hentinya Al-Mizan lakukan. Pada tahun 2011 ini Al-Mizan telah membuktikannyamulai dari belajar tandur massal yang melibatkan santri, siswa, dan para guru/ustadz, kemudian penanaman pohon penghijauan, pelatihan persemaian, dan pelatihankompos bokashi kerjasama dengan PaninBank Cabang Cirebon dan Balai Pendidikan dan Latihan Kehutanan (Balai DIKLAT) Kadipaten.
Saat ini, Senin-Rabu (26-28/12/11) Al-Mizan kembali menggelar Pesantren Alam ke-10 di Desa Cibunar, Linggarjati, Kab. Kuningan.<>
Kegiatan rutin tahunan menjelang libur sekolah ini dilepas secara resmi dengan melepas 10 balon oleh Ketua Yayasan Al-Mizan Langensari, Bapak M Zaenal Muhyidin dan dakhiri dengan doa oleh KH. Ahmad Fauzi.
Sebelumnya, para peserta yang tediri dari santri mukim dan siswa/i MTs dan SMA Islam Al-Mizan ini juga mendapatkan nasihat/taushiah dari KH. Maman Imanulhaq Faqieh selaku pengasuh pesantren Al-Mizan.
Ghina Fitriyah, sebagai Ketua Panitia Pesantren Alam ke-10 menjelaskan, bahwa pesantren alam merupakan bentuk motivasi dan solusi dalam menyikapi persoalan lingkungan hidup yang selama ini menjadi peroasalan serius baik ditingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Lebih lanjut menurut Santriwati asal Desa Majasari kec. Ligung ini, alam membutuhkan keseimbangan serta timbal balik yang selaras dari manusia atau masyarakat yang memiliki kredibiltas tinggi dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem.
Menurutnya, jika lingkugan kita sudah dicemari oleh berbagai limbah entah limbah cair, padat maupun gas maka secara otomotasi lingkungan kita sudah kotor. Untuk itu sebagai bentuk pentingnya pelestaraian lingkungan hidup yang hijau dan berjkelanjutan maka kami rutin setiap tahun menjelang liburan sekolah melaksanakan pesantren Alam.
Dalam Pesantren Alam, menurut Ghina, “peserta diberikan materi tentang ke-Alam-an dan lingkungan, tafakur, outbond, dan penanaman pohon penghijauan. Diakhir kegiatan para peserta diwajibkan menulis baik dalam bentuk cerpen maupun puis itentang pesantren alam“, pungkasnya.
Selanjutnya Wahyudin, Ketua Pengurus Organisasi Santri Al-Mizan (PORSI) menambahkan “bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membentuk para santri/siswa yang mandiri, menanamkan jiwa peduli sosial dan lingkungan, menjalin tali silaturrahim dengan masyarakat setempat, dan sebagai wahana melepas kepenatan (refreshing)“, jelasnya.
Redaktur : Syaifullah Amin