Probolinggo, NU Online
Dalam kegiatan Wisuda TPQ Al-Ikhlas di Pesantren Al-Ikhlas Desa Suko Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo, Mustasyar NU Kabupaten Probolinggo H Hasan Aminuddin menanyakan kenapa anak-anak zaman sekarang setiap bersalaman menempatkan tangan orang tua atau guru ke pipi dan bukan hidungnya lagi?<>
Padahal anak-anak zaman dahulu dianjurkan menciup tangan orang tua atau guru untuk menambah rasa tawadhu’ dalam menghormati orang tua maupun orang lain yang lebih tua.
“Saya mengharapkan kepada anak didik untuk membiasakan diri setiap bersalaman pada orang tua atau orang yang lebih tua agar mencium tangannya diposisikan pada hidungnya. Perubahan sekarang ini merupakan hal yang kurang baik dalam ketawadhu’an anak muda baik kepada orang tua maupun orang lain,” katanya dalam kegiatan wisuda, Selasa (25/9).
Hasan Aminuddin dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada santri TPQ Al-Ikhlas yang sudah menjalani prosesi wisuda dengan harapan ilmu yang didapat bermanfaat dalam rangka mencetak generasi muda yang berkualitas.
“Semoga ilmu yang kalian dapatkan bermanfaat untuk bekal kalian menjalani kehidupan sebagai generasi muda penerus perjuangan yang akan datang,” ujarnya.
Turut mendampingi Hasan dalam kesempatan tersebut Ketua Tanfidziyah PCNU Kraksaan H Nasrullah Achmad Suja’i, Ketua PC Jamiyatul Qurra Wal Huffaz (Jamqur) Kraksaan KH. Abdul Qodir Somad dan Pengasuh Pesantren Darul Falah Pajarakan KH. Ahmad Nawawi.
Ketua panitia penyelenggara Yuli Agus dalam kegiatan wisuda itu mengungkapkan, arti penting tentang pendidikan bukan hanya untuk mencari ijazah saja tetapi juga untuk menghilangkan kebodohan generasi muda yang akan datang.
“Pendidikan juga bisa diartikan untuk meraih kepandaian bukan saja untuk mencari kerja akan tetapi untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain supaya anak-anak nantinya dapat mempunyai nilai potensi yang lebih dalam menjalani masa depannya,” ungkapnya.
Kegiatan malam itu diakhiri dengan kegiatan ramah tamah di kediaman Sekretaris Jamqur Kecamatan Maron Yuli Agus yang sehari-harinya berprofesi sebagai guru di SDN Krobungan 1 Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar