Daerah

Ada Buka Puasa Toleransi Umat Beragama di Bojonegoro

Sabtu, 1 Juni 2019 | 19:00 WIB

Ada Buka Puasa Toleransi Umat Beragama di Bojonegoro

Menu buka puasa dari non muslim di Bojonegoro

Bojonegoro, NU Online
Memberikan makanan berbuka puasa tidak hanya dilakukan umat islam saja, tetapi non muslim juga ikut menyediakan menu berbuka. Seperti yang dilakukan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hok Swie Bio Bojonegoro, Jawa Timur yang menyediakan menu berbuka puasa, setiap hari Jumat.

Ketua Umum TITD Hok Swie Bio Bojonegoro, Hari Widodo Rahmad menjelaskan, setidaknya ada sekitar 400 sampai 500 porsi makanan kepada umat islam yang menjalankan ibadah puasa. Sebelum berbuka, diisi dengan sedikit ceramah agama, dilanjutkan dengan doa dan buka puasa bersama.

"Ini bentuk kebersamaan dan toleransi antar umat beragama dengan menyediakan menu berbuka setiap hari Jumat," jelasnya, Jumat (31/5).

Tan Tjien Hwat nama lainnya menuturkan, kegiatan memberikan menu berbuka puasa sudah berlangsung sekitar 16 tahun, mulai tahun 2004 yang lalu. Pasalnya dengan adanya ini pihak kleteng juga lebih dekat dengan warga sekitar, terutama umat islam yang sedang menjalankan ibadah puasa.

"Bahkan pemberian buka di kelenteng ini (TITD Hok Swie Bio) menjadi percontohan klenteng-klenteng yang lain. Termasuk menjadi contoh kelenteng di Kediri, Surabaya, Blitar, Probolinggo, dan daerah lainnya," tuturnya.

Ditambahkan, dampak positif melalui berbuka bersama dirasakan selama ini lebih kondusif dan saling menghargai antar umat beragama. "Harapannya jangan sampai intoleransi lagi. Kita harus saling menghormati sesama umat beragama di Indonesia," imbuh pria berusia 67 tahun itu.

Tampak ratusan masyarakat sekitar maupun umat islam yang sedang berpuasa, begitu sabar dan antri mengambil menu berbuka yang disediakan pihak kelenteng. Bahkan anak-anak kecil yang ikut mengantri begitu senang menikmati makanan tersebut.

Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Bojonegoro, Zainal Arifin mengapresiasi kegiatan berbagi sesama itu. "Karena dengan berbuka bersama di klenteng, salah satu bentuk toleransi beragama," ungkapnya kepada NU Online.

Zainal berharap, kerukunan umat beragama di Bojonegoro terus terjalin erat, agar Bojonegoro tetap kondusif dan aman. Salah satunya dengan diadakannya kegiatan-kegiatan yang positif. (M Yazid/Muiz)


Terkait